SOLOPOS.COM - Jennifer Saunders berang saat diwawancarai KRDO-TV, Selasa (10/12/2013). Ia memprotes sekolah dasar tempat anaknya bersekolah yang menuduh putranya itu melakukan pelecehan seksual setelah mencium teman sekelasnya, Senin (11/12/2013) lalu. (wjla.com)

Solopos.com, SOLO — Jennifer Saunders, ibunda siswa sekolah dasar (SD) di Canon City, Colorado, Amerika Serikat (AS), protes setelah putranya diskors dan dipulangkan dari sekolah gara-gara dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap teman sekelasnya, Senin (9/12/2013) lalu. Hunter Yelton, anak lelaki Jennifer, baru berusia 6 tahun, dan belajar di kelas I SD distrik setempat.

Tuduhan pelecehan seksual ditimpakan pegawai sekolah setempat gara-gara Hunter dua kali dipergoki mencium seorang gadis, teman sekelasnya. Kali pertama Hunter diketahui mencium tangan gadis itu kala kelas mereka tengah berlatih membaca dalam kelompok-kelompok. Kali kedua, Hunter dipergoki mencium gadis yang sama pada pipinya.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Setelah mendapatkan peringatan lisan untuk aksi pertamanya, Hunter menurut News.com.au, Rabu (11/12/2013), akhirnya dipulangkan dari sekolah dan dijatuhi sanksi skors selama dua hari setelah ketahuan mencium pipi gadis itu. Petugas di SD distrik itu mencatat di buku catatan siswa bahwa tindakan Hunter tergolong sebagai pelecehan seksual.

Merasa anaknya masuk blacklist gara-gara dicatat sebagai pelaku pelecehan seksual pada buku pelanggaran di sekolah tempat ia belajar, Jennifer pun berang. “Bagaimana Anda bisa mengatakan ini tentang anak saya? Aku akan berdiri dan berjuang untuk dia karena [tuduhan] itu tidak terjadi. Sama sekali bukan itu yang terjadi!” serunya sebagaimana dikutip wjla.com dari wawancara yang dilakukan reporter KRDO-TV, Selasa (10/12/2013).

Menurut Jennifer, saat dicium pipinya, gadis yang menurut petugas sekolah telah dilecehkan oleh Hunter tersebut sejatinya tidak keberatan. Jennifer bahkan menyebutkan kedua bocah itu sejatinya adalah sepasang kekasih. Meski demikian, ia mengakui datang ke sekolah Hunter ketika diundang, ia pun telah meminta maaf.

“Mereka meminta saya untuk datang ke sekolah. Saya meminta maaf dan menyesal atas kesalahan yang dilakukan anak saya,” kata Jennifer. Meski demikian, ia tetap menyayangkan perilaku anaknya dicatat sebagai kasus pelecehan seksual. Ia bahkan menuntut catatan itu bisa dihapus dari buku pelanggaran.

Menanggapi protes Jennifer, pegawai di SD itu bertahan atas sikapnya. Ia bersikukuh Hunter harus mengubah perilaku. Ia mengklaim banyak pihak di sekolah itu tidak setuju dengan pernyataan Jennifer Saunders terkait penghapusan pelanggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya