SOLOPOS.COM - Foto Bob Sadino bersama Presiden ke-2 RI Soeharto (Facebook)

Bob Sadino meninggal dan ungkapan duka pun mengalir, diikuti fakta-fakta unik seputar Bob pun merebak.

Solopos.com, SOLO – Pengusaha yang sukses dalam bidang pertanian dan peternakan, Bambang Mustari Sadino, tutup usia pada Senin (19/1/2015), dan telah dimakamkan, Selasa (20/1/2015) lalu, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ungkapan bela sungkawa dari pengguna jaringan maya, netizen, pun mengalir dalam berbagai bentuk.

Seorang netizen di media sosial Youtube, berakun Sule Fans Channel, mengunggah rekaman video berisi kumpulan foto Bob Sadino. Rekaman video tersebut diunggah tepat di hari pemakaman Om Bob.

Sule Fans Channel menyertakan deskripsi tentang tujuh fakta unik Bob Sadino, dalam unggahan rekaman videonya tersebut. Berikut tujuh fakta unik pengusaha yang pernah merasa bosan menjadi orang kaya ini.

Habiskan Harta Warisan
Bob Sadino lahir sebagai bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya wafat saat ia berusia 19 tahun dan meninggalkan harta warisan untuk kelima anaknya.

Berbeda dengan orang kebanyakan yang akan menabung atau menggunakan uang warisan untuk usaha, Bob muda justru menggunakan harta warisannya untuk keliling dunia.

Petualangan Bob berhenti di Belanda dan menetap di negeri kincir angin itu selama sembilan tahun.

Mulai Bisnis dari Hadiah Ayam
Sepulang dari keliling dunia, Bob mulai menjajal usaha sebagai sopir taksi dengan mobil mewahnya. Namun, ia mengalami kendala, karena suatu hari mobil Bob mengalami kecelakaan dan keadaan mobil tersebut hancur.

Sempat bangkrut, tapi seorang kenalan memberinya dukungan dengan memberi Bob 50 ekor ayam ras. Tidak mau menyerah, Bob pun memanfaatkan pemberian itu dengan mengalihkan 50 ekor ayam ras tersebut menjadi bisnis telur ayam negeri.

Semua ia mulai dari nol. Bob menawarkan telur dagangannya dari rumah ke rumah. Setiap kritik dari konsumen ia terima dan menjadi pelajaran untuk memajukan bisnisnya.

Selalu Selipkan Anggrek
Bob menjual telur dagangannya di daerah Kemang. Ketika itu, sebagian besar penghuni di kawasan Kemang adalah orang berkebangsaan asing.

Bob merasa harus memiliki ciri khas dalam berdagang untuk daya tarik pembeli. Ia pun senantiasa menyelipkan sekumtum bunga anggrek dalam setiap bungkus telur dagangannya.

Cara Bob ternyata jitu. Banyak orang yang kemudian menjadi pelanggan Bob.

Bisnis Tanpa Tujuan
Pada umumnya, orang memiliki tujuan ketika berbisnis. Namun, Bob berbeda. Bagi Bob, tujuan adalah belenggu. Ia berpendapat, bisnis akan berjalan dengan baik dengan belajar manajemen, bukan karena terpaku pada tujuan.

Bagi Bob, liku perjalanan berbisnis itu berkelok, jadi ia memilih menempatkan hidupnya mengalir seperti air, tanpa harus merasa terbebani dengan tujuan dan rencana.

Gaya Pakaian Nyentrik
Gaya pakaian nyentrik yang dikenakan Bob dapat diibaratkan sebagai seragam kebesaran. Meski telah menjelma jadi pengusaha sukses, Bob Sadino terlihat sederhana dengan mengenakan setelan celana jeans pendek dan kemeja safari abu-abu.

Dalam setiap kesempatan, Bob senantiasa mengenakan setelan tersebut. Alasan di balik fashion-nya yang nyentrik tersebut, karena Om Bob ingin menikmati salah satu anugerah Tuhan, yaitu kehangatan cahaya matahari.

Dimarahi di Istana Negara
Kebiasaan Bob Sadino yang santai dalam berpakaian, sempat membuatnya bermasalah dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres), saat ia diundang di Istana Negara ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Paspamres memarahi Bob Sadino karena dianggap tidak berpakaian sopan. Namun begitu, Presiden Soeharto yang mengundang Bob waktu itu, justru tidak mempermasalahkan gaya berpakaian Bob.

Bilang Goblok
Keunikan Bob tidak sekadar dari cara berpakaian atau cara berpikirnya. Semasa hidup, Bob kerap melontarkan istilah goblok. Ia memiliki filosofi hidup di balik istilah yang terdengar kasar dan menyakitkan hati tersebut.

Menurut Bob, menjadi orang goblok atau bodoh adalah kunci sukses untuk mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Bersikaplah sebagai orang yang tidak mengerti apa-apa ketika berhadapan dengan orang lain, agar tidak menjadi pribadi yang terbiasa menolak pemahaman orang lain, karena merasa pintar.

Bob mengistilahkan goblok seperti gelas kosong. Menurut Bob, setiap orang harus berada dalam keadaan kosong agar dapat menyerap banyak ilmu dari orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya