SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengimbau seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat di wilayah Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat, dan Timur (NTB dan NTT) agar waspada terhadap kekeringan.

“Waspada bagi daerah-daerah yang sudah kita sampaikan di sini. Umumnya Jawa itu sangat rentan terhadap kekeringan. Jawa, Bali, Nusa Tenggara baik Barat maupun Nusa Tenggara Timur,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam Disaster Briefing di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Abdul melaporkan di Nusa Tenggara Barat sudah tampak mengalami kekeringan. Wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah rawan kekeringan dalam data yang telah diteliti selama 10 tahun terakhir.

Untuk memitigasi kekeringan, BNPB mengupayakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). BNPB membuat hujan buatan untuk mengisi maupun mempertahankan posisi air di waduk-waduk.

Tujuannya agar saat musim kemarau, masih ada stok air untuk digunakan.

“Jadi kita tidak menunggu musim kering dulu baru hujan buatan, karena kalau begitu udah musim kering dulu kita mau hujan buatan, awan udah tidak ada, sudah tidak bisa,” ujar Abdul, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa (13/6/2023).

Kekeringan, kata Abdul, akan sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. BNPB mengimbau adanya peringatan dini maupun apel kesiapsiagaan terkait kekeringan di daerah tersebut.

Sementara itu wilayah Sumatra, BNPB mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya