SOLOPOS.COM - Warga duduk di tenda pengungsian darurat pascagempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/12/2021). (Antara).

Solospos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data 16.593 warga terdampak gempa bumi magnitudo (M) 7,4 di Larantuka masih bertahan di pos pengungsian hingga Sabtu (18/12/2021).

Pos pengungsian tersebut tersebar di dua kecamatan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Diberitakan sebelumnya, gempa bumi mengguncang Larantuka pada Selasa (14/12/2021).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Total warga mengungsi berdasarkan data BPBD setempat per hari ini, Sabtu pukul 14.30 WIB berjumlah 16.593 jiwa. Tersebar di 104 titik pengungsian,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya seperti dilansir Antara, Sabtu.

Baca Juga : BMKG Ingatkan Ancaman Gempa Besar & Tsunami di Selatan Jawa Timur

Sebanyak 10.188 jiwa di Kecamatan Pasimarannu mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di delapan desa, yakni Desa Bonerate 6 lokasi dengan jumlah 1.497 jwa, Desa Majapahit 4 lokasi dengan jumlah 2.391 jiwa.

Selain itu di Desa Lamantu 5 lokasi dengan jumlah 1.502 jiwa, Desa Batubingkung 3 lokasi dengan jumlah 1.331 jiwa, dan Desa Bonea 7 lokasi dengan jumlah 1.158 jiwa.

Lokasi lainnya, Desa Lambego 3 lokasi dengan jumlah 920 jiwa, Desa Sambali 12 lokasi dengan jumlah 810 jiwa, dan Desa Komba-Komba 3 lokasi dengan jumlah 579 jiwa.

Baca Juga : Ini Alasan Gus Nuril Tolak Pembongkaran Lokalisasi LI di Kabupaten Pati

Selain itu, 6.405 jiwa di Kecamatan Pasilambena mengungsi di 61 lokasi pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar mengidentifikasi lokasi pengungsian tersebut, yaitu Desa Karumpa sebanyak 11 lokasi pengungsian dengan 1.855 jiwa, Desa Pulo Madu 5 lokasi dengan 1.260 jiwa, dan Desa Kalaotoa 28 lokasi dengan 978 jiwa.

Selain itu, Desa Garaupa 6 lokasi dengan 826 jiwa, Desa Lembangmatene 7 lokasi dengan 822 jiwa, dan Desa Garaupa Raya 4 lokasi dengan 664 jiwa. “Selain berdampak pada pengungsian, gempa memicu terjadinya kerusakan bangunan rumah warga,” ujar Abdul.

Pengungsian di NTT

BPBD mencatat rumah rusak berat 361 unit dan rusak ringan 800 unit. Selain itu 2 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 4 unit tempat ibadah rusak berat dan 1 unit rusak ringan.

Baca Juga : Menghapus Tato Bagi Orang yang Sudah Bertobat, Apakah Wajib?

Di samping itu, 1 unit rumah dinas kepala desa rusak berat dan 1 pelabuhan rakyat rusak berat. Demikian juga 7 unit gedung pemerintah, 2 unit gudang, dan lain-lain. BPBD masih melakukan verifikasi tingkat kerusakan.

Lebih lanjut, BNPB melaporkan pengungsian juga teridentifikasi di Provinsi NTT, yaitu Kabupaten Sikka dan Flores Timur. Jumlah warga mengungsi tidak sebanyak Kabupaten Kepulauan Selayar.

BPBD Kabupaten Sikka menginformasikan 226 jiwa mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka sedangkan di Kabupaten Flores Timur terdapat 390 jiwa mengungsi di Desa Lawebele dan 97 di Desa Ile Padung.

Baca Juga : Pebisnis Pusat Data Gondrong Ini Masuk 50 Besar Orang Terkaya

“Warga yang masih bertahan di pengungsian tidak semua disebabkan kerusakan bangunan tempat tinggalnya. Mereka mengungsi sementara waktu untuk mengantisipasi gempa susulan,” ungkap dia.

Catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak 713 kali gempa susulan di atas M 5,0 hingga Sabtu (18/12/2021) pukul 07.00 WIB.

“BNPB terus memonitor penanganan darurat yang dilakukan pemerintah daerah serta memastikan pelayanan dasar masyarakat di desa terdampak terselenggara optimal. BNPB telah mengirimkan bantuan logistik ke Kepulauan Selayar, seperti makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, selimut, matras, dan tenda keluarga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya