SOLOPOS.COM - Tim BPBD Kota Serang mengevakuasi warga terjebak banjir di Kota Serang, Rabu (2/3/2022). (ANTARA/HO-BPBD Kota Serang)

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak dua orang warga terdampak banjir di Kota Serang, Provinsi Banten meninggal dan dua orang lainnya dinyatakan hilang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua orang warga meninggal dunia saat banjir di Kota Serang. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, dua orang meninggal karena tersengat aliran listrik dan terdampak tanah longsor.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir Antara Rabu (2/3/2022) mengatakan dua orang juga dinyatakan hilang. Hal itu mengacu perkembangan kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang.

Baca Juga : Sungai Cibanten Meluap, Kota Serang Banten Terendam Banjir

“Selain itu, 2.413 KK yang tinggal di rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air [TMA] antara 50-200 sentimeter,” ujar Abdul.

Abdul mengatakan melalui BPBD Kota Serang pihaknya mencatat wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.

Selanjutnya, Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen, Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan, Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari, dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.

Baca Juga : Muhadjir Senggol BNPB & BPBD agar Lebih Lincah, Lah Kenapa…?

“Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan. Namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut,” kata Abdul.

Tim BPBD Kota Serang bersama instansi terkait dan sukarelawan melakukan langkah-langkah percepatan penanganan dampak banjir berorientasi penyelamatan, evakuasi warga, dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Kebutuhan dasar yang mendesak, antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan, perlengkapan mandi, popok bayi, dan pembalut wanita.

Baca Juga : Dampak Gempa Banten M 6.7, Sejumlah Rumah Warga di Pandeglang Rusak

Diberitakan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Serang, Provinsi Banten sejak Senin (28/2/2022) sore hingga Selasa (1/3/2022). Hal itu mengakibatkan sejumlah titik permukiman warga tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa.

Banjir terjadi akibat luapan Sungai Cibanten. Dampaknya sejumlah lokasi di Kota Serang terendam air. Menurut Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, ada 10 titik perumahan yang paling parah tergenang banjir, seperti Gerbang Perumahan Widya Asri, Cikulur, Serang Hijau, Angsoka Permai, dan beberapa perumahan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya