SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Direktur Utama Bank BNI Felia Salim mengatakan tidak ada rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas kejadian pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali.

“Transaksi ATM masih normal dan tidak ada lonjakan setelah kasus pembobolan di Bali,” kata Felia, di Jakarta, Kamis (21/1).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Ia mengungkapkan transaksi rata-rata per hari sekitar Rp 300-Rp 400 miliar dan penanganan secara cepat dan tepat telah membuat nasabah tenang.

Dalam pemberitaan sebelumnya Bank BNI akan mengganti kerugian nasabah yang merasa kehilangan dana dan melaporkan dalam dua kali 24 jam.

Bahkan Bank BUMN ini sudah akan membayar sekitar Rp 200 juta kepada 19 nasabah yang kehilangan dananya. Tentang pernyataan pihak kepolisian tentang ada keterlibatan orang dalam, Felia belum melihat ke arah itu.

Ia mengatakan bahwa polisi sedang melakukan investigasi atas kasus tersebut.

“Kita tunggu bagaimana hasil investigasi polisi,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa pembobolan ATM ini dilakukan oleh orang yang memiliki teknologi tinggi.

“Pembobolan ini menggunakan teknologi skemming sehingga bisa memotret PIN dan kartu nasabah,” katanya.

Dengan kejadian ini maka BNI akan mempercepat ATM dengan teknologi anti skemming.

“Saat ini sudah 70 persen ATM yang anti skemming dan akan dipercepat,” katanya.

Selain itu, Felia juga akan mempercepat penggunaan kartu debit berbasis chip sehingga meningkatkan keamanan nasabah.

“Dengan kejadian seperti ini mau ngak mau akan kami percepat dari jadwal yang disepakati dengan BI,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya