Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar
Kepala Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Solo Slamet Riyadi, Azwir Sanur mengatakan kantor kas di Jl Veteran itu merupakan kantor kas ketiga dari 16 outlet yang berada di bawah KCU BNI Slamet Riyadi. Kantor itu dibuka untuk mendekatkan diri ke masyarakat di sekitar Kecamatan Serengan. Ia juga melihat ada potensi besar yang dapat digarap di wilayah tersebut mengingat belum ada kantor cabang pembantu (KCP) ataupun kantor kas di daerah tersebut.
“Ya kami melihat di area ini banyak peluang dimana ada banyak perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lain. Kami mendekat ke masyarakat agar calon nasabah tahu,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai meresmikan Kantor Kas di Jl Veteran, Kamis (21/2/2013). Setelah kantor kas ini resmi dibuka, pihaknya menargetkan pembukaan rekening baru sebanyak 10 nasabah per hari.
Kendati jumlah kantor cabang pembantu (KCP) di Solo sudah cukup banyak, pihaknya masih mempertimbangkan pembukaan cabang atau outlet baru sesuai dengan permintaan masyarakat. Tahun ini, rencananya dibuka galeri cash deposit machine (CDM) dan anjungan tunai mandiri (ATM) di The Park Mall. Di area mal yang terletak di Solo Baru itu, BNI akan menyewa sekitar satu blok untuk CDM dan ATM.
“Pihak mal sudah melakukan pendekatan dengan kami. Kami juga masih melakukan penjajakan. Saat ini di Soloraya sudah ada 20 CDM,” ujarnya.
Head & Network & Services BNI Wilayah Semarang, Syaiful Nizar mengatakan saat ini terdapat 239 outlet baru di area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak 137 outlet lainnya terdapat di BNI Wilayah Semarang. Tahun ini pihaknya juga akan menambah jumlah CDM serta mesin ATM. Saat ini terdapat tiga CDM yang diletakkan di KCU Slamet Riyadi.
Pejabat sementara (Pjs) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Untung Nugroho mengatakan perusahaan perbankan seharusnya tidak hanya berfokus mengembangkan jaringan di Kota Solo. Pasalnya, saat ini jumlah kantor cabang bank umum di Solo sudah cukup banyak. Jika mereka terus berekspansi, dikhawatirkan terjadi persaingan yang kurang sehat.
“Kami harapkan perkembangan di Kota Solo ini dapat merembet ke kota lain di Soloraya. Karena di Solo persaingan sudah cukup ketat,” ujarnya. Berdasarkan data BI Solo terdapat 52 kantor cabang bank umum, 268 kcp dan 139 kantor kas di Solo. Kota Solo menjadi pusat pertumbuhan perbankan yang subur karena jumlah setoran lebih besar dari penarikan uang (in flow). Banyaknya jumlah setoran dari nasabah itu membuat investor tertarik untuk menanamkan investasi di Kota Solo. Namun, ke depan diharapkan perusahaan perbankan mencantumkan ekpansi ushaa ke rencana kerja bank sehingga potensi ekonomi daerah dapat dioptimalkan.