SOLOPOS.COM - ilustrasi gempa bumi (Solopos/JIBI/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat untuk mewaspadai potensi gempa susulan pascagempa yang mengguncang kawasan tersebut jelang tahun baru 2024.

“Rekomendasinya adalah masyarakat dihimbau tetap tenang tetapi waspada karena gempa susulan masih mungkin akan terjadi,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (31/12/2023) malam.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Daryono meminta masyarakat mewaspadai gempa susulan yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan dan diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktur sudah rusak.

Warga boleh kembali ke rumah masing-masing asalkan bangunan tersebut masih masih utuh dan tidak mengalami gangguan struktur, namun harus tetap waspada.

Masyarakat juga diminta waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.

“Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG,” ujarnya.

BMKG mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjelang tahun baru 2024.

Gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,8 pada koordinat 6,85 lintang selatan dan 107,94 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km timur laut Kab. Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 km.

Analisis

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kota Sumedang, Jawa Barat.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari,” kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Bandung, Minggu.

Badan Geologi melaporkan Kabupaten Sumedang dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi yang merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

“Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi,” katanya.

Pada 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB. BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Sumedang. Gempa Bumi itu berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer.

Laporan sementara dari BPBD Jawa Barat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Sumedang pada skala intensitas III – IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Data Badan Geologi mengungkapkan sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi itu tidak menimbulkan tsunami karena episentrum berada di darat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya