SOLOPOS.COM - Tangkapan layar peringatan BMKG Jateng terkait potensi hujan lebat atau hujan ekstrem di sejumlah wilayah mulai Kamis (13/10/2022). (Solopos.com-Grup WA Info Cuaca Jawa Tengah)

Solopos.com, JAKARTA–Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta mewaspadai dampak hujan lebat yang diprakirakan terjadi di sejumlah daerah pada akhir tahun.

Menurut prakiraan berbasis dampak, sebagian wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur selama periode 28 sampai 30 Desember 2022 statusnya siaga menghadapi dampak hujan lebat.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor,” kata Dwikorita di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dwikorita menjelaskan hujan lebat antara lain dapat menyebabkan peningkatan drastis debit air sungai, yang bisa mengakibatkan banjir dan banjir bandang.

Hujan lebat juga bisa menyebabkan tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah di daerah dataran tinggi serta lereng perbukitan dan gunung.

Oleh karena itu, Kepala BMKG mengimbau pemerintah daerah dan warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dan daerah perbukitan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam saat hujan lebat terjadi dalam waktu lama.

“Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal,” kata dia.

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun dipicu oleh fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia, termasuk fenomena Monsun Asia, suhu akan dingin, pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar Australia, serta fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Fenomena-fenomena tersebut, menurut dia, berpotensi memicu hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.

“Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memantau informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta kuatkan tegakan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya