SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Bisnis waralaba rupanya memberikan dampak yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, bisnis ini bisa menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja.

Menurut Manager Internasional Franchise Business Management (IFBM) Royandi Junus, berdasarkan data riset lembaganya tahun 2006 terhadap 581 perusahaan waralaba se-Jabotabek, total penjualan perusahaan tersebut bisa mencapai Rp 4,4 triliun/bulan dan bisnis ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 890.128 orang

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Ini saja masih tahun 2006, hanya di Pulau Jawa, dan masih dikurangi 4 industri yang belum teridentifikasi. Pastilah lebih besar, efeknya gede, memperkuat ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6).

Menurut Kepala Departemen Keanggotaan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Evi Diah Puspitawati, bisnis waralaba ini semakin marak di Indonesia sejak 10 tahun terakhir. Apalagi pada tahun 2008-2009, bisnis ini meningkat hingga 10-15%.

Walaupun pada tahun ini agak menurun karena para frenchistor memilih memperluas cabangnya dibandingkan membuka merek baru.

“Setidaknya waralaba ini sektor yang dari dulunya sudah hidup dengan sendirinya. Kita berharap pemerintah bisa membantu karena ini riil yang bisa bergerak,bisa berdiri sendiri,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Evi menyatakan bisnis waralaba inilah yang tidak tergoncang sewaktu krisis karena kemandiriannya. Hanya beberapa waralaba asing saja yang tergoncang. Melihat kuatnya bisnis waralaba ini, pihaknya mendukung Kadin untuk turut membantu mengantarkan beberapa bisnis waralaba dalam negeri untuk go internasional. Targetnya bisa mencapai 20-40 waralaba pada tahun ini.

“Makanya Kadin buat ekspor waralaba. Itu untuk waralaba yang sudah berdiri cukup lama, peminat juga banyak dari luar tapi karena kurang PD dan masalah regulasinya jadi belum mengeskpor. Ini yang akan kita bantu dan seleksi, jadi bisa menambah devisa negara,” tandasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya