Bisnis penerbangan Sriwijaya Air memiliki cara sendiri menarik konsumen,
Harianjogja.com, SLEMAN—Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air menargetkan bisa menggaet 11 juta penumpang pada 2015.
Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500
CEO Sriwijaya Air Candra Lie mengungkapkan, tahun ini ia berharap ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 6% hingga 8% dibandingkan tahun lalu. Pada 2014, Sriwijaya Air mencatat ada 9,5 juta penumpang.
“Untuk 2016, kami menargetkan bisa mengalami peningkatan 10 persen,” ujar dia ketika ditemui di Mataram Grand Ballroom Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa, Kamis (22/10/2015) malam.
Optimisme itu didukung armada yang ada semakin memadai. Dengan masuknya Boeing 737 900ER maka akan membuka dan mempertebal rute. Sriwijaya Air sudah memesan pesawat Boeing 737 800MAX untuk 2018. Harapannya sama yakni untuk mempertebal dan mengganti pesawat dengan pesawat yang baru.
Namun, Sriwijaya Air tidak menunggu 2018 untuk menambah pesawat baru. Untuk 2016, Sriwijaya Air sudah menandatangani pembelian 12 pesawat baru dan pada 2017 akan menambah 15 pesawat baru. Pesawat baru yang akan didatangkan lebih efisien di sisi konsumsi avtur. “Kami tetap memakai boeing dan belum ada rencana beralih ke airbus. Ibarat dapur, makanannya satu. Kalau satu dapur ada dua makanan, kami juga harus meyiapkan dua makanan itu [investasi di sparepart airbus],” ujar dia.
District Manager Sriwijaya Air Area Jogja Faisal Rahman mengungkapkan, perkembangan Sriwijaya Air di DIY cukup bagus. Dari sisi keterisian penumpang, ia menilai secara rata-rata masih baik. “Load factor-nya Sriwijaya di DIY rata-rata 89%,” ujar dia.
Sriwijaya Air memiliki lima rute dan enam penerbangan di DIY. Rencananya, pada akhir November 2015 akan ada penambahan rute Jogja-Denpasar yang bisa terhubung dengan Maumere, Waingapu, Dili, Kupang, dan Pelabuhan Bajo dengan menggunakan pesawat Boeing 737 500NG berkapasitas 120 orang. “Satu hari satu fligth pada pukul 06.00 WIB. Selama ini, untuk pergi ke wilayah timur harus melalui Surabaya, nantinya bisa via Denpasar,” ujar dia.