Bisnis otomotif untuk mobil bekas beberapa tahun terakhir dinilai lesu.
Solopos.com, SOLO – Bursa mobil second hand atau bekas mengalami kelesuan pasar sejak beberapa tahun terakhir. Munculnya mobil baru dengan kredit ringan diduga menjadi penyebab terjadinya fenomena tersebut.
Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI
Ketua Himpunan Pedagang Perantara Otomotif Surakarta (HPPOS), Tri Wahyudi, mengatakan penjualan mobil second mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Pemberian kredit dan down payment (DP) murah pada mobil-mobil baru menurutnya membuat konsumen lebih memilih mobil baru.
“Masyarakat banyak yang memilih membeli city car atau low cost green car (LCGC) dibanding mobil second,” kata dia belum lama ini.
Ia mengakui perawatan mobil baru cenderung lebih mudah. Pemilik mobil cukup mengganti oli mesin dan servis berkala, maka mobil akan terus dalam kondisi prima. Hal itu sedikit berbeda dibanding mobil second khususnya yang berusia tua.
Namun, mobil second juga memiliki keunggulan tersendiri. Dengan membayar lebih murah, pembeli bisa mendapatkan mobil yang siap diajak bepergian jauh.
“Orang tahunya kalau beli city car bisa dibawa jauh. Padahal fitur-fitur mobil itu kan sebenarnya hanya cocok untuk berkendara dalam perkotaan,” ujarnya.
Ia mengatakan sementara ini para pedagang mobil second masih dalam posisi bertahan. Mereka juga coba menawarkan mobil dagangan mereka secara door to door kepada calon pembeli.