SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati sajian makanan di restoran House Of Wok di Solo Square.(Dok/JIBI/Solopos)

 Pengunjung menikmati sajian makanan di restoran House Of Wok di Solo Square.(Dok/JIBI/Solopos)


Pengunjung menikmati sajian makanan di restoran House Of Wok di Solo Square. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO-Industri kuliner di wilayah Soloraya makin ramai. Pelaku industri ini menilai pesatnya bisnis kuliner terutama kuliner modern didukung dengan adanya peningkatan gaya hidup masyarakat.

Promosi BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel

Selain itu menjamurnya mal juga turut serta mendukung bisnis ini. Investor dari luar kota gencar invasi ke wilayah Soloraya dan ikut mengembangkan bisnis kuliner. Bisnis sektor ini juga tidak hanya di bidang restoran maupun restoran cepat saji, tetapi juga bisa dalam bentuk kedai kopi.

Nancy Gunawan, investor sekaligus franchisee sejumlah merek kuliner dam restoran menilai bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak akan pernah turun. Kemajuan kota dan gaya hidup sangat mendongkrak bisnis sektor ini. “Sebelumnya saya membuka House of Wok di Solo Square. Restoran yang khusus menyediakan masakan khas China ini mendapat respon yang luar biasa,” kata Nancy, saat ditemui Solopos.com, pekan lalu.

Peluang mengembangkan bisnis restoran kembali terbuka saat di Solo Baru juga tengah dibangun The Park Solo. “Akhirnya saya juga buka restoran yang sama di mal The Park,” imbuh dia.

Di Indonesia, House of Wok The Park adalah gerai ketujuh belas. General Manager (GM) House of Wok, Daniel Indra Pribadi, menyampaikan pangsa pasar kuliner di Solo sangat kuat. Maka tidak heran, di wilayah Jateng DIY ini House of Wok baru buka di Solo.

 Seorang pramusaji Kedai Kopi Excelso Solo Paragon Mall ketika akan menyajikan minuman kopi di kedai itu. (Dok/JIBI/Solopos)


Seorang pramusaji Kedai Kopi Excelso Solo Paragon Mall ketika akan menyajikan minuman kopi di kedai itu. (Dok/JIBI/Solopos)

Meningkatnya sektor pariwisata didukung perkembangan industri yang besar membuat sektor kuliner ikut berkembang pesat. “Dan tren sekarang, korporat yang ingin menggelar pertemuan kecil, sudah tak lagi di kantor, tapi memilih keluar, ke restoran atau ke kedai kopi,” tambah Direktur Excelso, Daniel Harris Ishak.

Excelso, kata Daniel, sudah punya tiga gerai di Soloraya. Semuanya, dikembangkan di dalam mal, yaitu Solo Square, Solo Paragon dan terakhir di The Park Solo. “Meski kopi belum menjadi destinasi, tetapi eksistensi bisnis kedai kopi ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya gaya hidup.”

Awalnya, pengembangan jaringan Excelso fokus di ibu kota provinsi mulai dari Sabang sampai Papua. Tetapi belakangan mulai dikembangkan di area second city seperti Solo yang dinilai punya captive market cukup besar. Selain itu, perluasan jaringan bisnis Excelso juga awalnya dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Brand yang saat ini menjadi milik perusahaan Kopi Kapal Api pun mengarah ke sistem waralaba.”Sejak 2008 kami mulai mewaralabakn Excelso. Dan gerai waralaba pertama dibuka tahun 2009.

” Saat ini, Excelso sudah punya 120 gerai dan 35 di antaranya adalah waralaba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya