Washington–Koran-koran di Amerika Serikat (AS) tengah didera masalah berat. Mulai dari penurunan pendapatan iklan cetak, anjloknya sirkulasi dan migrasi para pembaca ke situs-situs berita gratis.
Akibatnya, salah satu harian AS, Washington Times terpaksa melakukan pemecatan besar-besaran. Media tersebut akan memberhentikan sekitar 40 persen dari 370 pekerjanya. Ini merupakan bagian dari strategi untuk mengubah surat kabar tersebut menjadi perusahaan media abad ke-21.
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Demikian disampaikan presiden dan penerbit Washington Times, Jonathan Slevin, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/12).
“Kami telah mengembangkan rencana untuk memastikan posisi kami dan peran memajukan peran vital kami dalam pangsa pasar media yang berkembang dan melewati masa-masa sulit ekonomi,” ujar Slevin.
Slevin mengakui masa-masa sulit tengah dialami industri media dan perekonomian secara keseluruhan. “Karena itu rencana-rencana masa depan harus dibatasi dengan kenyataan pangsa pasar saat ini,” tandasnya.
“Sehubungan dengan itu, perusahaan bekerja secara agresif untuk mencapai efisiensi yang harus mencakup pengurangan signifikan staf dari 370 personelnya,” kata Slevin.
Menurut koran Politico, PHK massal tersebut akan mencapai 40 persen dari seluruh pegawai Washington Times.
Sementara itu, surat kabar The Miami Herald mengumumkan penghapusan 24 posisi di seluruh dunia. Media itu juga mengurangi jam kerja produksi sebagai upaya untuk bertahan dalam krisis ekonomi ini. Pada Maret lalu, harian tersebut telah mem-PHK 19 persen pekerjanya atau sebanyak 175 staf.
dtc/isw