SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Epos)–Seorang ayah, Sunargo, 75, warga Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung yang kebingungan membiayai operasi anaknya, lantaran tak memiliki uang dan kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) miskin, memilih gantung diri untuk mengatasi masalah hidupnya.

Korban ditemukan keluarganya sudah meninggal dalam kondisi gantung diri menggunakan tali yang diikatkan pada blandar di salah satu ruangan rumahnya, Jumat (5/2) sekitar pukul 06.45 WIB.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Sunargo, diduga mengalami tekanan batin setelah memikirkan nasib anaknya yang mengalami patah kaki dan tangan kanannya setelah kecelakaan di jalan desa setempat dua pekan lalu.

Karena lukanya yang harus mendapatkan perawatan lebih lanjut, maka anak korban dirujuk ke RS Orthopedi Solo untuk menjalani operasi patah tulang. Untuk operasi tersebut dibutuhkan biaya yang cukup banyak.

“Informasinya untuk membiayai operasi patah tulang anaknya itu, korban harus menyediakan dana sekitar Rp 15 juta,” tutur Kades Mojoagung, Joko Aryadi kepada wartawan, Jumat (5/2).

Rupanya biaya operasi yang cukup besar nilainya membuat Sunargo yang sudah tua mengalami tekanan batin memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak itu.

Yang semakin membuat Sunargo tertekan batinya, menurut Muhadi, 33, warga setempat, yang bersangkutan tidak memiliki kartu Jamkesmas.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya