SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Peristiwa pelemparan bom molotov ke kantor majalah Tempo dan penganiayaan aktivis ICW Tama Satrya Langkun menunjukkan lemahnya kinerja Badan Intelijen Negara (BIN).

Mantan Direktur Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) AC Manulang mengatakan, Soetanto selaku Kepala BIN tidak memiliki kinerja yang maksimal.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Sejak awal saya bilang Soetanto tidak tepat menjadi Kepala BIN, bisa jadi bukannya BIN tidak tahu tapi tidak dilaporkan kepada Kepala BIN,” ujar Manulang kepada INILAH.COM Sabtu (10/7).

Manulang menilai, sebenarnya beberapa agen BIN telah mengetahui akan terjadi pelemparan bom molotov ke kantor majalah Tempo dan penganiayaan terhadap aktivis ICW Tama Satyra Langkun. Namun informasi itu tidak disampaikan kepada Kepala BIN.

“BIN saat ini tidak solid, kalau BIN solid harusnya tidak ada kejadian seperti ini. Maka itu Presiden harus evaluasi Soetanto sebagai kepala BIN,” ujar Manulang.

Sebagaimana diberitakan, aktivis ICW Tama Satrya Langkun dianiaya orang tak dikenal di sekitar Pasar Minggu, Jakarta Selatan Kamis (8/7) dini hari. Korban menderita luka parah di bagian kepala sehingga harus menerima 29 jahitan. Tama adalah pelapor kasus rekening mencurigakan milik petinggi Polri.

Teror serupa terjadi Selasa (6/7) dini hari menimpa kantor majalah Tempo. Dua orang tak dikenal melemparkan bom molotov ke kantor majalah tersebut. Bom molotov merusak kaca bagian depan namun tidak menimbulkan korban.

inilah/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya