SOLOPOS.COM - Ilustrasi: pengumuman UN 2010 (Foto: Detikcom)

Ilustrasi: pengumuman UN 2010 (Foto: Detikcom)

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Jakarta (Solopos.com)–Komnas Perlindungan Anak (Komnas Anak) dan PGRI mendirikan posko bersama tempat pengaduan dampak Ujian Nasional 2011.

Posko itu dibangun untuk menampung para siswa yang menjadi korban tidak lulus UN karena masih dominannya bobot nilai kelulusan.

“Dengan UN yang tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, maka Komnas Anak dan PGRI mengantisipasi bahwa akan ada anak-anak yang menjadi korban karena tidak lulus UN akibat bobot nilai kelulusan UN yang masih dominan,” kata Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, dalam rilis kepada detikcom, Jumat (15/4/2011).

Menurut Arist, bobot nilai yang lebih dominan menentukan kelulusan siswa mencerminkan UN tahun ini tidak berbeda dengan UN sebelumnya. UN 2011 yang dikatakan oleh Mendiknas merupakan formula baru, kenyataannya tidak.

UN, lanjut Arist, tidak hanya meneror psikis anak, melainkan juga membuat stres para guru, penyelenggara pendidikan, serta orangtua murid. Ada sekolah yang sampai mengadakan istighotsah untuk meredam stres anak.

“Kegiatan tersebut hanyalah salah satu gambaran yang membuktikan sekolah dan para siswa khawatir menghadapi UN yang standar kelulusannya 5,50. Harus ada standar kelulusan yang adil. Jika sekolah dengan standar 5,50, maka yang berstandar nasional harus lebih tinggi,” ucapnya.

Sesuai dengan UU Sisdiknas pasal 58, UN adalah bentuk evaluasi pemeriksaan hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk menyempurnakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh murid. pemerintah diminta tidak mencampuradukkan UN sebagai bagian proses belajar dengan ujian yang bertujuan pemetaan mutu pendidikan.

“Ujian Nasional itu tidak memacu semangat belajar, karena murid tahu ada jalan pintas untuk lulus. UN telah menjadi hidden curriculum, pendidikan mentap korup (corruption minded). Praktik kecurangan bersama guru dan murid di sekolah secara implisit menanamkan karakter buruk kepada anak-anak,” papar Ketua Departemen Litbang PGRI, Abduhzen.

UN untuk SMA dan sederajat akan digelar Senin 18 April 2011.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya