SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Big bos Freeport, James Moffet alias Jim Bob, mundur dari jabatannya sebagai Executive Chairman Freeport McMoran.

Solopos.com, BENGALURU — Pendiri Freeport-McMoran Inc. James Moffet menyatakan mundur dari jabatannya sebagai executive chairman dan dewan komisaris Freeport, Senin (28/12/2015) waktu setempat. Tekanan yang besar dari investor Carl Ichan terhadap Moffet dengan menempatkan dua direktur baru di Freeport disebut menjadi salah satu alasan mengapa pria yang akrab disapa Jim Bob ini mundur.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Baik Moffet dan dewan komisaris lainnya sepakat untuk mengabulkan permintaan pengunduran diri ini. Dewan menyimpulkan perubahan pada posisi chairman adalah keputusan terbaik dari perusahaan dan pemegang saham,” kata juru bicara Freeport dalam sebuah email konfirmasinya, Selasa (29/12/2015), seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, akibat dari keputusan mengejutkan dari Moffet ini, nilai saham Freeport telah anjlok lebih dari 9% ke posisi US$6,86 pada perdagangan Senin waktu setempat. Penurunan ini telah mencapai dua pertiga sepanjang tahun ini. Dalam laporannya pada Oktober, Freeport menyebutkan kerugian hingga kuartal III/2015 telah mencapai US$3,8 triliun.

Ketika dikonfirmasi oleh Bisnis/JIBI, Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama, masih enggan untuk memberikan komentar lebih lanjut. Seperti diketahui, Icahn telah memiliki porsi saham di Freeport sebesar 8,8% sejak 22 September 2015. Miliarder ini sempat mengkritik pola struktur modal, biaya penambangan, dan kompensasi yang harus diterima oleh para eksekutif saat harga komoditas berjatuhan.

Alhasil, Icahn dan Freeport sepakat untuk mengurangi jumlah anggota dewan pada Oktober lalu. Jumlah direksi dibatasi menjadi hanya sembilan orang dari awalnya 16 orang. Dalam kesepakatan terbaru ini, juga disebutkan bahwa bisnis minyak dan gas akan dipisahkan dari operasi penambangan.

Hasil dari keputusan ini, membuat Moffet harus menerima pesangon sebesar US$16,1 juta. Namun demikian, meskipun telah mengundurkan diri, dia saat ini masih menempati posisi strategis di Freeport. Jubir Freeport mengatakan, jabatan Moffett akan berubah menjadi chairman emeritus atau dewan konsultan dengan pendapatan sebesar US$1,5 juta per tahun. Di posisi terbarunya ini, dia bertugas sebagai konsultan sekaligus pengawas perusahaan Freeport yang beroperasi di Indonesia.

Sekadar informasi, Moffet adalah salah satu orang penting yang terlibat pengembangan tambang emas Grasberg dan tembaga di Indonesia. Tambang tersebut sendiri saat ini menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Menurut analis Tigress Financial Partners Ivan Feinseth, Moffet sendiri sempat dipersalahkan atas jatuhnya saham Freeport dari US$60 ke US$7. ”Dan ketika saham itu mendekati US$60, mereka memutuskan untuk melakukan diversifikasi dari logam dan pertambangan menjadi minyak, itu dinilai menjadi keputusan yang buruk,” katanya.

Freeport sendiri telah memasuki bisnis minyak dan gas pada 2013 dengan perolehan Plains Exploration dan McMoran Exploration sebesar USD9 miliar. Langkah ini mengangkat alis karena Moffett juga merupakan pemegang saham individu terbesar McMoRan dan menduduki CEO.

Pengunduran diri dan pergeseran posisi James Moffet ini akan membuat Gerald J. Ford menjadi chairman non-executive Freeport McMoran, sementara Richard Adkerson tetap menjadi Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoran. “Selama lebih dari 50 tahun berkarier di industri sumber daya alam, Jim Bob telah menjadi ikon sebagai pakar eksplorasi energi,” ujar Ford.

Moffet merupakan pejabat di sektor energi kedua yang mengundurkan diri pada bulan ini. Sebelumnya, CEO Cheneire Energy Inc. Charif Souki juga memutusan berpisah dari perusahaan eskportir gas alam terbesar dunia ini.

Sejumlah analis mengatakan, terus tergerusnya harga komoditas energi di dunia membuat perusahaan-perusahaan energi harus melakukan reformasi demi mempertahankan usahanya. Efisiensi dan perubahan struktur perusahaan menjadi salah satu usaha yang pertama dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya