SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat sejak akhir 2009 sampai akhir Agustus 2010, nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan sebesar 13,4%. Dari Rp 10.361/US$ menjadi Rp 9.137/US$.

Demikian disampaikan BI dalam Tinjauan Kebijakan Moneter, Sabtu (4/9).

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

BI menjelaskan, fundamental perekonomian yang solid serta imbal hasil yang masih tinggi menjadi daya tarik berinvestasi di instrumen domestik yang mampu menopang kinerja nilai tukar selama Agustus 2010. Rata-rata nilai tukar selama Agustus 2010 tercatat sebesar Rp 8.972/US$ atau menguat 0,78% dibandingkan Juli 2010.

Pada akhir bulan Agustus 2010 rupiah ditutup pada level Rp 9.035/US$ atau melemah 0,95% dibandingkan dengan Juli 2010.

“Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar rupiah secara rata-rata menguat 13,4% selama tahun 2010 ke level Rp 9.137/US$ dari Rp 10.361/US$ pada tahun 2009,” demikian disampaikan BI dalam laporan tersebut.

Apresiasi rupiah selama Agustus disertai dengan volatilitas yang sedikit meningkat. Tingkat volatilitas pergerakan nilai tukar rupiah selama Agustus 2010 mencapai 0,28%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Meningkatnya volatilitas pergerakan rupiah antara lain dipengaruhi oleh kembali masuknya dana asing dalam jumlah yang cukup besar.

Kinerja nilai tukar rupiah masih kondusif dalam menopang keseimbangan eksternal perekonomian.

Tren apresiasi rupiah hingga data terkini belum memperlihatkan dampak negatif bagi kinerja ekspor. Di sisi lain, apresiasi tersebut dapat memfasilitasi kenaikan impor bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi domestik.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya