SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sumber ilustrasi: Internet

Jakarta (Solopos.com)–Nilai tukar rupiah yang saat ini bergerak di sekitar Rp 8.800/US$ dianggap pas dan sejalan dengan fundamental ekonomi di Indonesia. Bank Indonesia (BI) menilai penguatan rupiah masih wajar.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Demikian disampaikan oleh Gubernur BI Darmin Nasution saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (25/2/2011). “Kita masih melihat itu (nilai tukar rupiah) sejalan dan belum overvalue (terlalu kuat),” kata Darmin.

Darmin mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara negara-negara maju dengan negara-negara berkembang atau emerging market seperti Indonesia. Di mana saat ini laju pertumbuhan ekonomi di negara berkembang cukup tinggi.

Kalau kesenjangan itu terus berlanjut, tambah Darmin, maka nilai mata uang rupiah akan cenderung menguat. Apalagi jika ditopang kebijakan moneter dan fiskal yang dapat meningkatkan kepercayaan.

“Kalau semuanya itu bergabung maka arahnya adalah rupiah menguat,” ujar Darmin.

Namun, Darmin tidak bisa memberikan angka berapa nilai rupiah yang diinginkan BI. Pasalnya, pihak BI juga harus mengikuti dinamika pasar. Yang pasti, BI akan menjaga sisi fundamental sehingga tidak menganggu ekspor.

“Kalau ditanya berapa, maka jawabannya adalah Bank Indonesia tidak pernah membuat target nilai tukar rupiah dalam satu angka. Kita pasti akan mengikuti dinamikanya pasar, kita ikuti juga fundamentalnya seharusnya nilainya berapa, dan kita jaga agar fundamental itu tidak merugikan kita, perekonomian kita,” tutur Darmin.

“Lalu bagaimana supaya ekspornya tak terkena disinsentif akibat kurs yang nanti akan mengakibatkan transaksi berjalannya defisit, dan itu merugikan ekspor. Jadi bagaimana supaya nilai rupiahnya sejalan dengan fundamental ekonomi kita,” tambah Darmin.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya