SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Setelah mengalami penolakan pemakaman dari warga Kota Cirebon, orangtua M Syarif, pelaku bom bunuh diri di Mapolres Kota Cirebon, Abdul Gofur akhirnya menyerahkan pemakaman anak kandungnya tersebut kepada pihak kepolisian.

“Di (TPU) Pondok Rangon, besok jam 10.00 WIB,” kata Gofur saat ditemui wartawan di Stasiun Kereta Api Cirebon, Jl Siliwangi, Kamis (27/4/2011).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Menurutnya, pemakaman tersebut berdasarkan usulan kepolisian. “Semuanya saya serahkan ke polisi,” katanya.

Tidak seluruh keluarga akan menghadiri pemakaman Syarif. Namun dipastikan Ibunda Syarif, Sri Mulat, akan menghadiri pemakaman besok.

“Ibunya sudah di Jakarta dari awal,” kata Gofur.

Penolakan mulanya datang dari Keraton Kanoman. Keraton menolak Syarif dikubur di komplek pemakaman Kesultanan di Gunung Jati.

Selain karena ulah Syarif tidak mengikuti prinsip hidup leluhurnya, garis keturunan Syarif tidak diakui di Keraton. Hal itu karena ibunya yang keturunan Keraton menikahi warga biasa.

Begitu pula dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jabang Bayi dan Progol yang ada di Kota Cirebon. Warga pun beramai-ramai menolak pemakaman itu karena khawatir dicap teroris.

Gofur akan berangkat ke Jakarta dengan menggunakan Kereta Api Cirebon Expres jurusan Cirebon-Gambir dengan jam keberangkatan pukul 18.30 WIB. Gofur yang mengenakan kemeja coklat tangan panjang tampak dikawal aparat kepolisian berseragam.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya