SOLOPOS.COM - Presiden bertemu dengan Bu Sri Wahyuni sebelum keberangkatan ke Beijing, RRT, Sabtu (13/5/2017). (Setkab.go.id)

Ibu asal Sragen akhirnya berhasil bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menempuh 13 hari berjalan kaki.

Solopos.com, SRAGEN — Sempat terkatung-katung di Ibu Kota, akhirnya nazar Sri Wahyuni, 46, warga Dukuh Karangasem RT 001, Desa Banaran, Sambungmacan, Sragen terlaksana.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sri Wahyuni, 46, warga Dukuh Karangasem RT 001, Banaran, Sambungmacan, Sragen beristirahat dekat patung kuda Bundaran HI Jakarta, Rabu (3/5/2017) lalu. (Istimewa/Sri Wahyuni)


Sri Wahyuni, 46, warga Dukuh Karangasem RT 001, Banaran, Sambungmacan, Sragen beristirahat dekat patung kuda Bundaran HI Jakarta, Rabu (3/5/2017) lalu. (Istimewa/Sri Wahyuni)

Pedagang susu kedelai itu ditemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta sebelum berangkat ke Beijing, Tiongkok, Sabtu (13/5/2017) pukul 12.00 WIB.

Sri Wahyuni tiba di Jakarta, Rabu (3/5/2017) sore lalu. Perempuan asal Dukuh Karangasem RT 001, Desa Banaran, Sambungmacan, Sragen itu berjalan kaki tiba di Ibukota setelah berjalan kaki selama 13 hari terhitung sejak Jumat (21/4/2017) lalu.

Sebelum bertemu Presiden, Sri sempat diinapkan di Hotel Ibis Jakarta selama semalam. Sebelumnya, ia meningap di salah satu rumah simpatisan Presiden Jokowi di Kota Tangerang.

“Kamis (11/5) malam ayam jago warna putih yang saya bawa dari Sragen itu berkokok terus. Hingga akhirnya ada telepon masuk. Ternyata telepon itu dari ajudan Presiden. Sejak itu ayam saya tidak berkokok lagi. Saya senang karena pada Jumat siang saya dijemput dan disuruh menginap di Hotel Ibis. Saya dijanjikan bertemu Presiden pada Sabtu siang,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu.

Sri menginap di kamar nomor 803. Semalam itu, Sri mengaku tidak bisa tidur karena kepikiran ketemu Presiden Jokowi dan ingin segera kembali bertemu anak dan suaminya di Sambungmacan, Sragen.

Ayam dan Susu

Ia menyiapkan ayam putih dan susu kedelai sembanyak delapan liter untuk Presiden. “Ayam dan susu kedelai itu sudah saya siapkan dari Sragen. Susunya ada empat jeriken yang ukurannya 2 liter per jeriken,” ujarnya.

Sri menyampaikan surat yang dimasukkan ke Kementerian Sekretaris Negara (Kemensekneg) belum sempat dibaca Presiden ternyata Presiden sudah mengetahui.

“Surat itu baru sampai di deputi di Kemensekneg karena saya masih disuruh telepon pada Senin (15/5) besok. Ternyata surat belum sampai ke Pak Jokowi, malah saya sudah ditemui Pak Jokowi,” katanya.

Sri kembali ke Sragen dengan naik pesawat yang tiketnya dibelikan oleh anggota staf kepresidenan. Sebelum pulang, Sri sempat berfoto bersama Presiden. Foto itu diabadikan dan dibawa pulang. Ia terharu karena sudah berjuang lebih dari dua pekan berjalan kaki akhirnya bisa terlaksana.

Sri akhirnya mau menyebut legislator DPRD yang selalu membantunya mewujudkan nazarnya, yakni Sutimin Keling, legislator asal Plupuh. “Legislator itu mau disebut namanya. Ia banyak membantu saya, mulai dari uang saku, pulsa, sampai kendaraan. Saya khawatir selama di perjalanan karena sendirian di Ibu Kota,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya