SOLOPOS.COM - Massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bandung melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pelecehan Pancasila dan pelecehan budaya Sunda di depan Mapolda Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/1). Mereka meminta Polda Jabar agar segera memproses hukum dan menangkap Habib Rizieq yang telah melakukan penistaan terhadap simbol negara Pancasila serta pelecehan budaya Sunda yang mempelesetkan bahasa Sampurasun menjadi Campur Racun guna mendukung terciptanya penegakan hukum di Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)

Ormas GMBI menggelar aksi dengan longmarch dan berselawat saat mendatangi DPRD Jabar. Mereka meminta FPI dibubarkan.

Solopos.com, BANDUNG — Ratusan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) mendatangi DPRD Jabar untuk mendesak pemerintah bersikap tegas pada Front Pembela Islam (FPI), Selasa (17/1/2017).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Massa yang dipandu mobil komando melakukan longmarch sambil melantunkan selawat dari Monumen Perjuangan Jabar hingga ke Gedung DPRD Jabar. GMBI juga membawa spanduk putih yang rencananya akan memuat cap jempol darah.

Ketua GMBI M. Fauzan Rahmat mengatakan kedatangannya ke DPRD Jabar untuk beraudiensi terkait petisi yang diajukan ormas yang dipimpinnya. “Sampai sekarang tuntutan kita tidak pernah berubah, kita meminta FPI dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang,” tegasnya.

Pihaknya mengaku mendukung Kapolri, Polri, dan Polda Jabar untuk mengusut tuntas fakta anarkis yang dilakukan oleh FPI, terutama kasus pembakaran dan pencurian atribut GMBI pekan lalu, dan fitnah pada GMBI yang dilakukan sejumlah akun di sosial media. “Kita minta faktanya dibuka, saya mengajak kalau FPI benar ayo laporkan, tapi harus didukung fakta yang benar,” paparnya.

Fauzan menuturkan permintaan agar FPI dibubarkan tersebut karena terkait keutuhan NKRI dan ideologi bangsa. Pihaknya bersikap karena FPI saat ini membuat keutuhan NKRI terganggu. “Mereka berkedok Pancasila,” cetusnya.

Pihaknya mengaku sudah melaporkan apa yang menurut mereka sebagai fitnah di media sosial ke Polda Jabar. Fauzan mengaku tuduhan di sosial media tentang GMBI sudah sangat keterlaluan. “Saya dituduh pemakai, syiah, GMBI preman, menusuk. Ayo kita buktikan, sebagian sudah dilaporkan seluruh Indonesia melaporkan,” katanya. Baca juga: Ini Kisah di Balik Masuknya Kapolda Jabar Sebagai Pembina GMBI.

Demo GMBI sendiri dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya