SOLOPOS.COM - Gempa Pacitan berskala M5,4 terasa kencang di Soloraya, Senin (9/1/2023) malam. (Instagram BMKG)

Solopos.com, PACITAN — Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Pacitan, Jawa Timur, Senin (9/1/2023), pukul 19.26 WIB tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi Pacitan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Gempa bumi tektonik itu dirasakan di wilayah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Soloraya, D.I. Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk.

Informasi yang dikutip Solopos.com dari akun Instagram resmi BMKG, Senin malam, berdaasrkan hasil analisis BMKG gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,6.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93° LS ; 111,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 Km arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 59 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Pacitan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault),” tulis BMKG.

Selain di Pacitan, gempa bumi juga dirasakan hingga ke Soloraya, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI.

Gempa dengan skala intensitas II-III MMI itu terindikasi getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk lewat.

Daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang dengan indikator benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” tulis BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diimbau menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya