SOLOPOS.COM - Tangkapan layar yang disebut sebagai chat WA Ketua DPR Puan Maharani agar Pigai menghabisi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Solopos.com, JAKARTA — Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengunggah tangkapan layar pesan di WhatsApp (WA) yang mengungkapkan perintah Ketua DPR Puan Maharani untuk menghabisi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terlihat dalam gambar yang diunggah, seseorang mengklaim bahwa Puan Maharani telah memerintahkan kepada Natalius Pigai untuk menghabisi Ganjar di Jawa Tengah.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Namun yang jadi sorotan dalam pesan itu Pigai mendapat perlakuan tidak mengenakan dengan disebut sebagai ‘monyet hitam’.

“Joss!! Perintah Puan senilai Rp 5 miliar ke Pigai: ‘Mas Pigai, tolong habisi kerje kera putih Jateng!’ Puan Maharani tega menghabisi Ganjar lewat monyet hitam Pigai,” tulis seseorang dalam pesan itu yang diunggah Natalius di Twitternya seperti dikutip suara.com, Minggu (3/10/2021).

Bambang Pacul

Pesan yang tak diketahui dengan jelas siapa sosok pengirimnya itu pun menambahkan dalang dari perintah Puan itu ialah Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto.

“Seret otaknya Bambang Pacul kang sabu!” sambung pesan tersebut.

Baca Juga: Sebut Jokowi dan Ganjar Perampok, Natalius Pigai Terancam Diperkarakan 

Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan Natalius Pigai terkait capture WA yang ia unggah.

Sebagaimana diketahui, Natalius Pigai kembali menuai polemik seusai disebut bertindak rasis kepada Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Rasis

Natalius mengaku juga kerap mendapat perlakuan rasis dari banyak pihak.

“Sudah banyak pendukung yang rasis sama saya, apakah saya harus marah? Banyak yang menghina, apakah saya harus ngamuk? Gusti Ora Sare,” kata Natalius Pigai dalam kicauan di jejaring media sosial miliknya, Minggu (3/10/2021).

Advokat Husin Alwi Shihab mengomentari pernyataan Natalius Pigai yang mengatakan Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo merampok kekayaan rakyat Papua.

Husin Alwi Shihab mengatakan, Pigai tak perlu membuat tafsiran sendiri atas dugaan pidana yang dia buat karena cuitan itu.

Beking

Menurut Husin Shihab, dengan Pigai ngeyel dan pede dirinya tidak melanggar hukum, membuatnya seolah-olah dibekingi oleh orang besar di negeri ini.

“Anda juga gak perlu tafsirkan atas dugaan pidana yang anda buat. Biarkan ahli bahasa, ahli pidana dan ahli ITE yang menjelaskan apakah unsur-unsurnya terpenuhi. Anda ngeyel begini keliatan banget percaya dirinya tidak melanggar hukum seolah ada orang besar yg backup anda di negeri ini!” cuit Husin Shihab di Twitter.

Baca Juga: Dituding Pigai Rampok Kekayaan Papua, Begini Respons Adem Ganjar 

Dalam cuitan terpisah, Husin Shihab juga mengatakan Pigai sebaiknya menjalankan proses hukum telebih dahulu, barulah menjelaskan maksud dari cuitannya di pengadilan.

Dia juga menyebut eks Komisioner HAM itu bukan kali ini saja membuat kegaduhan di masyarakat.

“Proses hukum saja dulu baru nanti bantah di pengadilan, Pigai gak sekali bikin kegaduhan. Jangan merasa dibackup orang gede kemudian gak diproses hukum. Di mana keadilannya???” pungkas Husin Shihab.

Merujuk Orang

Sebelumnya Natalius Pigai mengatakan yang ditulisnya itu merujuk kepada nama orang yaitu Jokowi dan Ganjar, bukan kepada orang Jawa Tengah sebagai suku.

“Bagian mana yang pecah belah. Saya sebut nama orang, itu tidak terkait suku. Lihat saja antara frasa Jawa Tengah dan Jokowi tidak ada tanda koma. Artinya saya sebut oknum sebagai presiden, bukan suku,” jelas Pigai.

Pigai menjelaskan cuitannya itu bukanlah bentuk rasisme.

“Itu tidak ada rasis. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis. Ke siapa rasisnya? Mereka berasal dari Jawa Tengah itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dan Ganjar itu dari Jawa Tengah itu aksioma. Enggak ada rasis di situ,” jelas Pigai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya