News
Rabu, 28 Februari 2024 - 13:56 WIB

Berbeda dengan Muhammadiyah, NU Prediksi Awal Puasa Ramadan pada 12 Maret 2024

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemantauan hilal. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SOLO — Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memprediksi awal puasa Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Hal ini berbeda dengan keputusan Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Prediksi NU itu berdasarkan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya. Ketua LF PBNU, Kiai Sirril menyatakan, melalui pengalaman, hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada 29 Syakban 1445 H atau bertepatan dengan Minggu, 10 Maret 2024.

Advertisement

“Untuk awal Ramadan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret. Jadi langkah ikmal/istikmal Syakban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M,” kata Kiai Sirril dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), Selasa (27/2/2024).

Terkait prediksi awal puasa Ramadan 2024 ini, LF PBNU mengatakan hilal 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan Minggu Legi, 10 Maret 2024. Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik. Letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Advertisement

Berbeda dengan NU, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Penetapan ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menetapkan permulaan bulan Hijriah. Menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid pada 29 Syaban 1445 H yang bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.

Hilal sudah wujud pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta dan di wilayah Indonesia kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Jadi, awal puasa Ramadan 2024 versi Muhammadiyah akan berlangsung 20 hari lagi.

Advertisement

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024. Dalam sidang isbat ini, Kemenag juga akan melibatkan BRIN, BMKG, pimpinan MUI, hingga Komisi VIII DPR RI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif