SOLOPOS.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un baru-baru ini kehilangan sekitar 20 kilogram, tetapi dikabarkan tetap sehat.

Badan mata-mata Korea Selatan (Korsel) mengatakan, terlepas dari kondisinya tersebut Kim Jong-un dilaporkan berusaha untuk meningkatkan loyalitas publik kepadanya di saat masalah ekonomi yang memburuk.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Seperti dilansir Bisnis, Badan Intelijen Nasional (BIN) mengungkapkan, pada Kamis (28/10/2021) selama pengarahan parlemen tertutup, dua anggota parlemen yang menghadiri sesi tersebut mengatakan mereka menggunakan teknik artificial intelligence, analisis video resolusi super dan metode lain untuk menyelidiki kondisi Kim.

Kondisi kesehatan Kim telah menjadi fokus perhatian yang tajam dalam beberapa bulan terakhir karena dia tampak lebih kurus di foto dan video media pemerintah.

Baca Juga: Auckland, Selandia Baru Raih Predikat Kota Terbaik untuk Dikunjungi

Kim,37, secara terbuka belum menunjuk seorang pengganti, dan beberapa ahli mengatakan ketidakmampuan mendadak dapat memicu kekacauan di negara miskin bersenjata nuklir itu.

Terlepas dari penampilan Kim yang lebih kurus, pengamat lama Korea Utara mengatakan dia tidak memiliki masalah kesehatan yang jelas dan penurunan berat badannya kemungkinan merupakan hasil dari upayanya untuk memperbaiki fisiknya.

Mereka mencatat bahwa Kim telah melanjutkan kegiatan publiknya seperti biasa dan tidak ada perkembangan yang tidak biasa yang terlihat dalam video Korea Utara. Namun, rumor yang belum dikonfirmasi tentang dia terus muncul, dengan satu tabloid mengklaim bahwa penampilan publik baru-baru ini menggunakan gambar editing.

BIN menolak laporan itu karena tidak berdasar, kata anggota parlemen Kim Byung-kee. Dia mengungkapkan, BIN mengatakan kepada sesi parlemen bahwa berat badan Kim telah turun dari sekitar 140 kg menjadi 120 kg. Sebelumnya BIN mengatakan Kim memiliki tinggi sekitar 170 cm.

Baca Juga: Kasus dan Kematian Akibat Covid-19 di Rusia Meningkat, Moskow Lockdown

Dikatakan bahwa Kim telah terlibat dalam kegiatan publik selama 70 hari sepanjang tahun ini, meningkat 45 persen dari periode yang sama di tahun lalu.

Setelah sekitar 10 tahun menjabat, Kim berjuang untuk mengatasi apa yang tampaknya menjadi periode terberat dalam pemerintahannya karena kesulitan ekonomi yang diperparah oleh pandemi Covid-19.

BIN menguatkan laporan baru-baru ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Korea Utara mulai melonggarkan pembatasan perbatasan Covid-19 yang ketat untuk menerima bantuan dari luar.

Korea Utara belum melaporkan kasus virus Corona mereka. Sementara para ahli mempertanyakan klaimnya tentang rekornya secara konkret. Di samping itu, BIN mengatakan belum melihat tanda-tanda wabah Covid-19 yang besar di Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya