SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

SEMARANG – Memasuki awal pekan triwulan pertama tahun ini Perum Bulog Divre Jateng berhasil menyerap beras petani sebanyak 193.708,35 ton atau 24,78% dari prognosa 2012 yang 781.750.000 ton.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Hari Susetyo, mengatakan tingkat penyerapan beras di Jateng awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan daerah lain seperti Jatim dan Jabar. “Sampai 2 April penyerapan kami mencapai kemarin sebanyak 193.708,35 ton, sementara Bulog Jatim baru 186.763.450 ton, dan Jabar sebanyak 82.947.123 ton,” katanya kemarin.
Hari didampingi Kepala Humasnya, Siti Retno Farida, menyebutkan masa panen pertama tahun ini masih cukup banyak, terutama pada April, dan akan terus berlanjut hingga Juli.

Dia optimistis sampai Juli nanti Bulog Jateng mampu menyerap beras hingga 75% – 80% dari prognosa tahun ini. Dia mengatakan, panen pertama yang terjadi tahun ini di berbagai daerah di Jateng tidak serempak. Sehingga akan terus ada panen hingga Juli mendatang. Pada Mei biasanya panen sedikit menurun, tapi mulai Juni akan naik lagi.

Pantauan di lapangan, panen di Jateng berlangsung merata meskipun terkendala oleh tidak menentunya cuaca yang masih sering mendung, sehingga mengganggu proses pengeringan gabah. Humas Perum Bulog Divre Jateng, Siti Retno Farida menuturkan, untuk panen pertama tahun ini hasil panen di hampir semua daerah di Jateng sudah masuk ke Bulog.

“Hingga kini penyerapan beras tertinggi di Sub Divre Pati yang jumahnya mencapai 42.327,87 ton,” tuturnya.
Sedangkan untuk Sub Divre Semarang menempati urutan kedua dengan penyerapan sebanyak 40.831,70 ton beras. Adapun penyerapan paling rendah Sub Divre Kedu yang hanya 14.984,61 ton.

Menurut Farida penyerapan beras akan meningkat karena masa panen yang terjadi di masyarakat masih berlangsung hingga Mei dan puncaknya pada April ini. “Setelah itu pada Juni-Juli akan mulai naik lagi panenannya,” katanya. Pembelian beras petani oleh Bulog disesuaikan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang terbaru, yaitu sebesar Rp6.600 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya