SOLOPOS.COM - Bupati Morut Delis Julkasson Hehi (kiri) bersama Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) pada rapat pertemuan beberapa waktu lalu di Kolonodale. (Antara/HO/MCDD Morut)

Solopos.com, PALU–Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya aksi anarkistis di pabrik pengolahan nikel (smelter) PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morut, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu (14/1) siang hingga malam.

Sebelumnya bentrokan terjadi antara kelompok tenaga kerja asing (TKA) dengan kelompok tenaga kerja Indonesia (TKI) di pabrik itu.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain,” kata Delis seusai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi di kediaman Kapolda di Kota Palu, Minggu (15/1/2023) siang.

Delis menyerahkan sepenuhnya pengananan secara hukum para perusuh kepada polisi. Dia berharap kondisi segera pulih agar industri kembali berjalan normal.

Bupati Morut menduga kerusuhan itu dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

“Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Delis juga membantah isu-isu yang disebarkan para provokator bahwa kerusuhan yang diwarnai perusakan, pembakaran, dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan oleh tenaga kerja asing (TKA) terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).

“Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan perusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI,” ujar Delis lagi.

Guna memulihkan situasi di sekitar pabarik PT GNI, Bupati Delis telah memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Morut untuk mengumpulkan ormas-ormas agar memiliki kesatuan pemahaman serta pernyataan yang benar terkait peristiwa ini.

Bupati juga meminta Camat Petasia Timur dan para kepala desa (kades) mengumpulkan warganya untuk memberikan pengarahan agar tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan serta situasi harmonis yang telah terjalin di masyarakat selama ini.

Dikutip dari Antara, Minggu, bentrokan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, masing-masing adalah TKI dan TKA. Kerusuhan juga mengakibatkan kerugian material yang cukup besar. Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset perusahaan. Polisi telah menahan sekitar 70 orang yang terlibat bentrok.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, bentrokan dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja masuk ke dalam pos 4 pabrik smelter milik PT GNI.

Ratusan pekerja tersebut sebelumnya melakukan aksi mogok kerja seusai tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya