SOLOPOS.COM - Tangkapan layar rekaman bentrok Ormas di Medan. (Istimewa/Youtube)

Bentrok PP vs IPK di Medan menjadi viral di Youtube.

Solopos.com, MEDAN – Bentrok Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) menghebohkan jejaring Internet. Di laman berbagi video Youtube, video PP vs IPK menjamur dalam 24 jam terakhir.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Most popular Youtube satu hari terakhir didominasi video-video bentrok PP vs IPK. Video-video itu memuat kekerasan yang dilakukan kedua kubu yang sedang bersitegang.

Video tanpa sensor itu juga memperlihatkan bagaimana tindakan brutal terjadi. Bahkan salah satu video memperlihatkan oknum berseragam polisi melakukan pemukulan terhadap masa bentrok yang sulit dilerai.

Salah satu video terpopuler yang diunggah akun Adhif TV memperlihatkan gerombolan polisi lengkap dengan pentungan dan seragam pengaman merangsek ke gerombolan PP vs IPK yang sedang bentrok. Polisi lantas melayangkan pukulan berubi-tubi ke salah satu orang yang terlibat bentrok.

Video berjudul “MENCEKAM! Bentrok Ormas Pemuda Pancasila (PP) vs Ikatan Pemuda Karya (IPK) di Medan,” memperlihatkan seorang polisi memukuli orang yang diduga anggota salah satu kelompok ormas. Pada adegan selanjutnya memperlihatkan bentrok terjadi di jalanan.

Awal Bentrok

Menurut laporan Antara, awalnya puluhan massa IPK menyerang Kantor Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara (MPW PP Sumut) di Jalan Thamrin, Medan Kota. Akibatnya, kantor tersebut hancur berantakan.

Menurut penuturan sejumlah kader PP, penyerangan ini bermula saat puluhan anggota IPK konvoi melintasi kantor mereka. Tak lama kemudian, puluhan massa IPK yang menumpangi mobil turun dan langsung menyerang dengan melempari batu serta benda tumpul.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Ngadino, mengatakan pelaku bentrok Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya, di Jalan Thamrin, Medan, Sabtu (30/1) sore, telah teridentifikasi.

“Namun, hingga Minggu (31/1/2016), kami belum ada menetapkan tersangka,” katanya di Lapangan Benteng, Medan, Minggu, menanggapi bentrok yang menewaskan dua orang kader IPK, yakni Monang Hutabarat dan Saprin.

Dia juga mengaku belum mengetahui motif sebenarnya bentrokan itu, dan polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam.

“Motifnya belum jelas. Diawali dengan ada kelompok yang melintas. Kemungkinan ada ucapan yang membuat tersinggung sehingga terjadi bentrok,” katanya.

Kapolda menambahkan Polri yang didukung TNI telah menurunkan personel keamanan berkekuatan penuh untuk mencegah terjadinya bentrokan ulang.

Aparat keamanan, saat ini dalam kondisi siaga satu dalam menjaga keamanan kota Medan, yang merupakan rentetan pengamanan dari teror bom di Sarinah, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya