SOLOPOS.COM - JENGUK KORBAN--Walikota Solo Joko Widodo bersama Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Ahmad Supriyadi, Kapolresta Solo Kombes Pol Asdjima'in (kanan), Dandim 0735 Solo Widi Prasetijono (kiri) menjenguk Ngatiman warga Bangunharjo, Gandekan, Jebres korban bentrokan warga yang masih dirawat di RS Moewardi Solo, Sabtu (5/5). (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

JENGUK KORBAN--Walikota Solo Joko Widodo bersama Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Ahmad Supriyadi, Kapolresta Solo Kombes Pol Asdjima'in (kanan), Dandim 0735 Solo Widi Prasetijono (kiri) menjenguk Ngatiman warga Bangunharjo, Gandekan, Jebres korban bentrokan warga yang masih dirawat di RS Moewardi Solo, Sabtu (5/5). (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO- Ngatiman, 63, warga RW 008 Kampung Bangunharjo, Gandekan, Jebres korban bentrok massa gabungan Ormas dengan orang tidak dikenal di salah satu gang di RW 009 Bangunharjo, Gandekan, Jumat (4/5) lalu, akhirnya dipindahkan dari Ruang ICU RSUD dr Moewardi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Penjelasan itu disampaikan Direktur RSUD dr Moewardi, Basuki kepada solopos.com, Senin (7/5/2012). Menurut dia kondisi Ngatiman semakin membaik setelah menjalani operasi Sabtu (5/5) lalu. Luka di kepala Ngatiman mendapat beberapa jahitan.

“Hari ini (Senin-7/5) pasien sudah sudah dipindah ke Bangsal Mawar II. Kondisinya semakin membaik,” katanya.

Basuki menjelaskan dari beberapa luka yang dialami korban yang paling parah yakni tiga jari kirinya yang putus. Namun dia memperkirakan bila tidak ada kendala pasien bisa pulang sekitar tiga hari hingga tujuh hari mendatang. Untuk biaya pengobatan menurutnya gratis karena ditanggung pemerintah. “Saya jamin biaya pengobatan gratis, RSUD menggratiskan. Yang menanggung biaya  pemerintah,” imbuhnya.

Selama masa bentrok RSUD dr Moewardi merawat dua pasien yang menjadi korban pertikaian. Selain Ngatiman, seorang lagi korban bernama Agus asal Polokarto, Sukoharjo. Namun nama yang disebut terakhir hanya menjalani rawat jalan. Sementara Ngatiman menuturkan saat kejadian bentrok dirinya sedang mbengkel. Ketika bentrok meletus dirinya lari ketakutan ke Gedung Serba Guna Pancasila di dekat bengkelnya.

Tapi malang dirinya juga ikut diburu beberapa orang dari gabungan Ormas. Alasannya ketika itu Ngatiman juga mengenakan helm seperti halnya sejumlah orang tidak dikenal yang bentrok dengan massa Ormas.

Kunjungan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) Sabtu lalu berhasil menyuntikkan kembali semangatnya. “Saya tidak akan membalas,” ungkapnya kepada rombongan penjenguk dirinya pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya