SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok pesilat (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 335 personel Polresta Solo diterjunkan untuk mengamankan sidang lanjutan kasus pembunuhan mahasiswa Unisri Solo sekaligus anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Senin (24/11/2014) besok.

Di sisi lain, PSHT Sragen menyatakan tidak akan mengerahkan massa lagi seperti sidang sebelumnya. Kabagops Polresta Solo, Kompol Arief Joko Saptono, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (23/11/2014), menginformasikan dirinya sudah membagi tugas untuk mengamankan sidang pembunuhan tersebut.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Tak kurang dari 335 personel sudah disiapkan untuk diterjunkan ke lapangan guna mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan. Seluruh elemen pengamanan, kata Arief, bakal diterjunkan, di antaranya tim negosiator dan pasukan Pengendali Massa (Dalmas) Satsabhara.

“Pada prinsipnya Polri selalu siap mengamankan. Berkenaan dengan sidang itu, pengamanan tetap akan kami laksanakan,” terang Arief mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Untuk diketahui, terdakwa dalam kasus itu adalah Lutfi Tedjo Putranto, 36, dan Asep Buchoiri, 24, keduanya warga Kadipiro, Banjarsari, Solo. Adapun korban dalam kasus itu Danang Rusbianto, 24, warga Sragen. Sebanyak 200-an anggota PSHT se-Soloraya yang dikoordinatori pengurus dari Sragen menghadiri sidang Senin (17/11/2014) lalu.

Pengerahan massa itu diklaim sebagai wujud solidaritas sesama anggota PSHT. Beberapa jam setelah sidang massa semakin banyak dan terjadi kerusuhan di Nusukan, Banjarsari. Ditanya apakah ada pemberitahuan dari pihak PSHT bakal mengerahkan massa di PN Solo Senin ini, Arief mengaku belum mengetahui.

Dia menegaskan, ada atau tidak ada informasi mengenai hal itu pengamanan tetap dilaksanakan. Menurut dia, keamanan bagi seluruh perangkat sidang maupun keamanan masyarakat Solo secara umum, merupakan hal penting yang harus dijaga. “Diberi atau tidak diberi informasi ada tidaknya massa yang bakal hadir di PN, kami tetap siaga. Ini untuk antisipasi,” imbuh Arief.

Dia menjelaskan, pengamanan diterapkan pada semua sisi, seperti di dalam dan di luar ruang sidang, di halaman PN, dan di luar sekitar PN. Tak sekadar itu, kata Arief, ada petugas khusus yang berpatroli mendeteksi tempat-tempat yang dimungkinkan digunakan untuk berkumpulnya massa.

Dihubungi terpisah, anggota Dewan Pertimbangan PSHT Sragen, Surtono, mengatakan tidak lagi mengerahkan massa ke sidang. Dia menginformasikan pihak yang akan mengawal sidang hanya dari keluarga korban dan beberapa anggota PSHT. Dia mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota PSHT Sragen agar tidak ke PN Solo. “Hanya keluarga korban dan beberapa warga [anggota] PSHT yang akan ke PN, tak sampai 10 orang,” ucap Surtono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya