SOLOPOS.COM - Bentrokan di Masjid Al Aqsa (Hurriyetdailynews.com)

Ribuan muslim Palestina terluka akibat bentrokan dengan Israel terkait krisis Masjid Al Aqsa.

Solopos.com, YERUSALEM – Ribuan muslim Palestina terus memprotes tindakan Israel yang membatasi ruang gerak mereka di kawasan Masjid Al Aqsa, Yesrusalem. Pasalnya, polisi Israel kembali memberlakukan aturan pembatasan usia bagi jemaah yang hendak beribadah di masjid, Jumat (28/7/2017).

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Dilansir Al Jazeera, Sabtu (29/7/2017), pada awalnya ribuan orang menunggu di luar gerbang untuk menjalani pemeriksaan demi bisa salat di  Masjid Al Aqsa. Sayangnya, beberapa jam sebelum salat dimulai, polisi Israel mengumumkan pelarangan pria berusia di bawah 50 tahun masuk masjid. Pengumuman itu tentu saja membuat jemaah marah hingga terjadi bentrokan.

Bukan hanya di Masjid Al Aqsa, aksi protes itu juga terjadi di beberapa wilayah, seperti Bethlehem dan Jalur Gaza. Pemberlakuan aturan itu kembali membuat warga Palestina kecewa dan mengadakan aksi protes. Polisi Israel lantas menembakkan meriam air dan gas air mata untuk mengendalikan situasi yang kacau itu.

Akibat kejadian itu, puluhan warga Palestina terluka dan beberapa lainnya tewas. Polisi Israel bahkan menembak mati seorang pemuda yang dituduh berupaya melakukan kejahatan di Bethlehem. Tak hanya itu, seorang pemuda Palestina juga ditembak mati polisi Israel pada saat terjadi bentrokan di Jalur Gaza.

Padahal, polisi Israel telah mengizinkan muslim Palestina kembali beribadah di Masjid Al Aqsa, Kamis (27/7/2017). Hal itu tentu membuat mereka sangat gembira. Mereka mengira telah memenangkan pertarungan melawan Israel. Saking senangnya, beberapa dari mereka naik ke atap masjid untuk mengibarkan bendera Palestina.

Tapi, perayaan kemenangan itu tak berlangsung lama, karena polisi Israel membubarkan mereka secara paksa. Setelah itu, dua polisi Israel naik ke atap dan mencopot bendera tersebut. Aksi nekat dua polisi itu kembali memicu bentrokan yang akhirnya membuat ribuan warga Palestina terluka.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, sengketa Masjid Al Aqsa itu terjadi setelah kematian dua polisi Israel, Jumat (14/7/2017). Pihak Israel menuding kematian dua aparat kemanan mereka disebabkan ulah pemuda Palestina. Setelah kejadian itu, mereka pun memperketat keamanan di kawasan Masjid Al Aqsa.

Polisi Israel bahkan melarang pemuda masuk ke masjid dengan alasan keamanan. Mereka tak ingin kematian misterius dua polisi itu terulang kembali. Tak kurang dari 1.000 orang yang terluka selama krisis Masjid Al Aqsa terjadi. Meski mendapat kecaman dari masyarakat global, sampai saat ini Israel belum menghentikan tindakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya