SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrokan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, PALU–Bentrokan terjadi antara kelompok tenaga kerja asing (TKA) dengan kelompok tenaga kerja Indonesia (TKI) di pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1/2023) siang sampai malam hari.

Dikutip dari Antara, Minggu (15/1/2023), kejadian itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, masing-masing adalah TKI dan TKA. Kerusuhan juga mengakibatkan kerugian material yang cukup besar. Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset perusahaan. Polisi telah menahan sekitar 70 orang yang terlibat bentrok.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, bentrokan dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja masuk ke dalam pos 4 pabrik smelter milik PT GNI.

Ratusan pekerja tersebut sebelumnya melakukan aksi mogok kerja seusai tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan. Mogok kerja itu diduga imbas adanya penganiayaan terhadap TKI oleh TKA.

Karena dihalangi masuk, ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security. Kemudian mereka menerobos masuk ke pos 4 lalu menuju ke mes karyawan dan membakar sebuah mes karyawan hingga rata dengan tanah.

Personel kepolisian bersama TNI yang tiba di lokasi berusaha menenangkan para pekerja, tetapi hal itu tidak diterima sehingga terjadi adu mulut yang berujung pada pelemparan ke arah petugas.

Kemudian ada karyawan dari divisi dump truck yang melintas di lokasi aksi mogok kerja. Para pekerja langsung menyerang pekerja yang tidak ikut aksi mogok sehingga terjadi bentrok mengakibatkan tiga orang pekerja dari divisi dump truck mengalami luka dan tiga unit kendaraan roda dua rusak.

Pada waktu yang bersamaan terjadi juga aksi saling kejar dan lempar antara TKI dan TKA yang hingga jatuh korban jiwa. Bentrok sempat berhenti setelah polisi dapat melerai dua kelompok pekerja yang bertikai.

Namun, beberapa saat kemudian, ratusan orang membakar mes karyawan dan merusak lima unit kendaraan milik PT GNI. Mes karyawan perempuan nyaris ikut terbakar. Para karyawan perempuan berhasil dievakuasi.

Aksi anarkistis pekerja terhenti setelah polisi dapat mengendalikan situasi menggunakan kendaraan taktis untuk menghalau pergerakan para pekerja dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi bentrokan tersebut.

Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekretaris Daerah (Sekda) Morut Musda Guntur yang didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Saptpol PP) Buharman Lambuli menggelar pertemuan dengan manajemen PT. GNI untuk membahas berbagai hal terkait kerusuhan tersebut. Pertemuan juga dihadiri Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.

Kepala Satpol PP Morut Buharman Lambuli mengatakan hingga Minggu siang situasi di sekitar PT GNI cukup kondusif, tetapi semua pihak pengamanan masih berjaga-jaga untuk mencegah terulangnya peristiwa sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya