SOLOPOS.COM - <strong>NAIK KA <em>JALADARA -- <strong> Peserta <em>Bengawan Travel Mart (BTM) 2011</em> naik kereta api (KA) uap wisata <em>Jaladara</em> saat mengunjungi Museum Batik Danar Hadi dan Kampung Batik Kauman, Solo, Minggu (1/5). Bagi para peserta <em>BTM 2011</em>, perjalanan dengan KA <em>Jaladara</em> menjadi daya tarik tersendiri.</strong></em></strong>

Solo (Solopos.com) –
Sejumlah buyer dan seller peserta Bengawan Travel Mart 2011 (BTM 2011) telah meneken sejumlah kontrak internal dari digelarnya agenda tahunan tersebut.

<strong>NAIK KA <em>JALADARA</emI> -- <strong> Peserta <em>Bengawan Travel Mart (BTM) 2011</em> naik kereta api (KA) uap wisata <em>Jaladara</em> saat mengunjungi Museum Batik Danar Hadi dan Kampung Batik Kauman, Solo, Minggu (1/5). Bagi para peserta <em>BTM 2011</em>, perjalanan dengan KA <em>Jaladara</em> menjadi daya tarik tersendiri.

NAIK KA JALADARA -- Peserta Bengawan Travel Mart (BTM) 2011 naik kereta api (KA) uap wisata Jaladara saat mengunjungi Museum Batik Danar Hadi dan Kampung Batik Kauman, Solo, Minggu (1/5). Bagi para peserta BTM 2011, perjalanan dengan KA Jaladara menjadi daya tarik tersendiri. (Espos/Sunaryo Haryo Bayu)

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Kontrak itu menandai kerja sama yang bakal dilaksanakan antara masing-masing pihak. Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, mengatakan puas dengan penyelenggaraan BTM tahun ketiga yang berakhir Minggu (1/5) kemarin. Menurut dia, sebagaimana diharapkan, selama kegiatan telah terjadi kontrak-kontrak antara buyer dan seller yang dipastikan akan berdampak positif pada perkembangan pariwisata Solo ke depan.
“Transaksi pariwisata itu tidak seperti transaksi pameran barang elektronik, misalnya. Di sini kita bisa melihat ada kontrak-kontrak yang diteken . Tapi nilainya dan bentuknya apa, saya pikir itu rahasia dapur masing-masing,” beber Harto, saat dihubungi, Minggu.
Dia melanjutkan, selama BTM, para seller telah menyiapkan diskon atau fasilitas khusus yang ditawarkan pada buyer Bentuknya, misalnya untuk hotel, berupa diskon khusus bagi biro travel yang membawa tamu dalam jumlah tertentu. Kontrak tersebut spesifik dan bisa berbeda antara satu buyer dengan buyer lain. Harto juga mengaku tidak dapat mengalkulasi total kontrak yang terjadi. Namun, secara umum, dia memastikan semua peserta pasti akan membawa pulang kontrak untuk kemudian ditindaklanjuti dengan penawaran yang lebih menarik.
Soal antusiasme, dia melihat, para peserta BTM III terlihat lebih antusias jika dibanding kegiatan serupa di tahun sebelumnya. Analisis Harto, hal tersebut disebabkan tahun ini panitia menawarkan berbagai pengalaman pariwisata baru yang sebelumnya tidak diberikan, yakni kesempatan merasakan wisata dengan Werkudara dan Sepur Kluthuk Jaladara.
Dua moda transportasi unik ditambah pengalaman melihat sendiri penampilan seniman tari dalam Solo Menari, Solo Batik Carnival saat welcome dinner dan kunjungan ke produsen batik serta industri tekstil terkemuka akan menjadi magnet untuk menarik wisatawan masuk Solo. “Ada yang memborong seragam tentara, katanya untuk seragam karyawan biro travelnya setiap hari tertentu,” kisah Harto.

Okupansi naik
Seksi Publikasi BTM III, Retno Wulandari, juga mengakui bertambahnya antusiasme peserta BTM, dibanding tahun 2010 silam. Dia menguraikan antisiasme peserta terlihat sejak kegiatan perdana, pre tour. Sekilas, tampak masing-masing peserta juga terlihat menyambut positif tawaran dari seller yang berasal dari Solo, kawasan Soloraya, serta daerah lain di Tanah Air.
Sementara itu sejumlah pelaku hotel di Solo optimistis BTM 2011bisa menaikkan city occupancy hotel pada kisaran 10%.
General Manager Best Western Solo, Herman Courbois, saat ditemui di sela-sela table top BTM 2011, Sabtu (30/4), mengatakan, acara ini adalah ajang mempromosikan Kota Solo. “Saya tidak semata-mata menjual produk Best Western. Bagi saya,kalau hanya menjual 150 kamar yang kami miliki, itu sangat mudah. Tapi, bagaimana agar pasar hotel di Solo ini semakin besar melalui promosi potensi-potensi pariwisata yang ada di Soloraya,” papar Herman.
Herman optimistis dengan kesempatan promosi tersebut, city occupancy di Solo ini bisa naik pada kisaran 10%, untuk waktu jangka panjang. Ia pun menilai, ajang promosi semacam ini sangat penting mengingat ke depan hotel di Solo akan semakin banyak. “Ke depan akan ada lima sampai sepuluh hotel lagi yang mau masuk Solo. Kalau kami sebagai stakeholder begitu pula travel agent tidak memperbesar kue atau pasar, maka hotel di Solo akan bangkrut.”

haw/tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya