Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo
Laporan tersebut menyatakan, bencana yang terjadi dapat dan seharusnya sudah diantisipasi dan dicegah, serta masalah yang terjadi bisa ditangani dengan reaksi yang lebih efektif. Sejumlah permasalahan dalam cara pemerintah dan operator PLTN, Tepco, mengatasi masalah yang terjadi juga diidentifikasi dalam laporan tersebut.
PLTN Fukushima Daiichi yang memiliki enam reaktor mengalami kerusakan berat setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami dahsyat di Jepang 11 Maret 2011 silam. Saat itu sistem pendingin reaktor rusak sehingga terjadi kebocoran zat radioaktif. Akibat musibah ini puluhan ribu warga di sekitar reaktor harus diungsikan sementara ketakutan bakal terulangnya tragedi kebocoran PLTN Chernobyl di Ukraina era Uni Soviet yang menewaskan ribuan orang merebak.
Parlemen Jepang membentuk panek penyelidik pada Mei 2011 untuk memeriksa cara penanganan krisis dan membuat rekomendasi. Dalam laporan tahap pertama panel itu seperti dikutip BBC, disebutkan serangkaian kesalahan dan ketidakpedulian telah membuat PLTN itu tidak siap mengantisipasi ancaman gempa bumi dan tsunami. “Meski dipicu oleh bencana alam dahsyat itu, kecelakaan yang terjadi di Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant tak bisa dikategorikan sebagai bencana alam,” tegas laporan itu. “Ini bencana akibat kesalahan manusia yang seharusnya bisa diperkirakan dan dicegah,” sebut laporan itu pula.