Bencana kelaparan menjangkiti puluhan juta orang di Afrika.
Solopos.com, DAKAR – Puluhan juta orang di sub-Saharan Afrika dilanda kelaparan akibat cuaca yang tak menentu seiring fenomena El Nino mencapai puncaknya.
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Sekitar 60.000 orang tidak memiliki cukup makanan karena gagal panen yang disebabkan kekeringan, banjir, dan curah hujan yang tak menentu.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengajukan dana bantuan senilai US$ 8.200.000 atau sekitar Rp118,9 miliar [nilai tukar Rp14.500/US$] untuk enam negara, Senin (5/10/2015). Dana tersebut akan digunakan untuk membantu lebih dari 200.000 orang di Gambia, Mauritania, Malawi, Namibia, Senegal dan Zimbabwe.
“Banyak keluarga bertahan hidup dengan satu kali makan dalam sehari dan makanan itu terbuat dari dedaunan. Mereka bahkan tidak makan selama berhari-hari akibat curah hujan yang tak menentu,” kata Manajer Operasi IFRC, Miriam Grove, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Selasa (6/10/2015).
Dana tersebut akan digunakan untuk pemberian bantuan pangan, memberikan suplay gizi dan inisiatif bagi warga guna mempersiapkan lebih lanjut dalam menghadapi cuaca tak menentu yang berimbas diantaranya pada pasokan makanan.
El Nino diperkirakan akan mencapai puncaknya antara Oktober 2015 dan Januari 2015. Fenomena, yang disebabkan di antaranya oleh pemanasan di Samudera Pasifik kemungkinan akan menyebabkan banjir di khatulistiwa Afrika, kekeringan di Afrika bagian selatan dan Sahel.
Perwakilan IFRC di Afrika bagian selatan, Michael Charles, mengatakan mengatasi krisis pangan saat ini dan memastikan pendanaan berkelanjutan untuk program ketahanan pangan jangka panjang akan mencegah orang-orang tersebut jatuh pada kesengsaraan yang lebih dalam. “Ini kesempatan kita untuk bertindak,” ujarnya.