SOLOPOS.COM - Foto tangkapan layar dari video penjarahan yang viral. (liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Aparat kepolisian turun tangan menyelidiki dugaan penjarahan bantuan korban gempa di Sulawei Barat (Sulbar). Kabar adanya penjarahan bantuan ini kali pertama beredar berkat video yang viral di media sosial.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut penjarahan sempat terjadi. Namun duduk perkaranya seperti apa, masih menungguh hasil penyelidikan aparat kepolisian. "Untuk penjarahan, berdasarkan informasi yang kami dapatkan ini memang sempat terjadi. Namun saat ini lagi tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat," kata Kapusdatinkom BNPB, Raditya Jati, dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Keterangan ini berbeda dengan apa yang disampaikan Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya ini memastikan tidak ada penjarahan. "Jadi begini, ada beberapa video yang beredar bahwa seolah-olah itu penjarahan. Tapi kejadian sebetulnya bukan begitu. Memang karena kemarin (jalur penghubung) Makassar dengan Mamuju itu terputus karena ada longsoran. Mungkin sekarang baru dikerjakan," kata Risma kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Beredar Video Penjarahan Bantuan Korban Gempa Sulbar, Mensos Beri Penjelasan

Menurut Raditya, saat ini sudah dilakukan upaya penanganan agar kejadian penjarahan tidak kembali terulang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pengamanan di jalur-jalur yang rawan terjadi penjarahan.

"Selain itu juga telah dilakukan upaya-upaya penanganan untuk pada jalur-jalur yang dikhawatirkan terjadinya kerawanan-kerawanan sosial semacam itu," ungkapnya.

Salurkan Bantuan Melalui Posko

Raditya juga mengimbau semua pihak yang ingin membantu korban bencana alam agar memberikan bantuan melalui posko yang sudah tersedia. Ia berharap gejolak sosial dalam situasi bencana alam ini dapat diminimalisasi.

32 Gempa Susulan Terjadi di Sulbar Hingga Pagi Ini

"Tentunya selain upaya yang dilakukan oleh aparat setempat kami juga mengimbau kepada berbagai pihak yang ingin mengirimkan bantuan untuk berkoordinasi kepada posko. Juga perlu menjadi catatan kita semua bahwa koordinasi melalui posko ini tentunya akan memastikan bahwa distribusi logistik pada kantong-kanpong pengungsian ini dapat terdistribusi secara merata dan baik," jelas Raditya.

"Sehingga gejolak-gejolak sosial itu dapat kita tekan semaksimal mungkin dan iring-iringan distribusi logistik yang akan memasuki daerah-daerah yang untuk didistribusikan ini akan terjaga keamanannya oleh aparat-aparat baik dari TNI maupun Polri," sambungnya.

Diketahui, viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan terjadinya penjarahan di lokasi sekitar pengungsi korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar). Dalam video tampak warga mengerubuti sebuah truk yang membawa bantuan logistik.

Update Korban Meninggal Akibat Gempa Sulbar Bertambah Jadi 42 Orang

Terlihat dalam video, ada beberapa warga yang menaiki truk serta melemparkan sejumlah kotak logistik dari atas truk. Sontak, hal tersebut membuat warga sekitar mengerubungi lokasi truk untuk mengambil kotak tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya