SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Purwokerto–Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, berunjuk rasa menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Dalam aksi yang digelar di Alun-alun Purwokerto, Rabu (7/7), mereka membawa beberapa poster, antara lain bertuliskan “Ngapain Ada Pemerintah Kalo Semua Harus Naik” dan “Korban Kenaikan Harga Sembako”.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Terkait unjuk rasa tersebut, Presiden BEM Unsoed Helmy Shoim Pramudyarto mengatakan, aksi solidaritas yang mereka gelar ditujukan untuk merespons satu minggu pascakenaikan TDL.

“Kenaikan TDL telah berdampak pada masyarakat, antara lain kenaikan harga sejumlah bahan pokok,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BEM Unsoed menolak kenaikan TDL serta menuntut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membuat kebijakan terkait listrik dan energi yang berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, BEM Unsoed menuntut Pemerintahan SBY untuk mengkaji dan membatalkan berbagai kebijakan kerja sama serta kesepakatan tentang energi dengan pihak asing yang telah merugikan bangsa Indonesia.

“Kami menuntut pemerintah dalam hal ini PLN untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada rakyat Indonesia,” katanya.

Usai berorasi di Alun-alun Purwokerto, aksi tersebut mereka lanjutkan di depan Kantor PLN Area Pelayanan Jaringan Purwokerto.

Sesampainya di tempat ini, pintu gerbang Kantor PLN APJ Purwokerto ditutup oleh petugas keamanan setempat.

Kendati demikian, Pejabat Ahli PLN APJ Purwokerto Eko HP melakukan pembicaraan dengan Presiden BEM Unsoed Helmy Shoim Pramudyarto dari balik pintu gerbang.

Dalam pembicaraan tersebut, Eko mengatakan, saat ini ada kebijakan baru, yakni pelanggan listrik berdaya 450 watt dan 900 watt tidak mengalami kenaikan TDL.

“Hal ini disebabkan sebanyak 86 persen pelanggan PLN adalah pelanggan yang menggunakan daya 450 watt dan 900 watt,” katanya.

Usai berdialog, mahasiswa pun menyerahkan sebuah kotak kecil bertuliskan “Obat Cerdas, Obat Agar Tidak Merugikan Rakyat” kepada pejabat tersebut.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya