SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, JAYAPURA — Dua bulan sejak disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, pilot Susi Air asal Selandia Baru Phillip Mark Marthens belum juga berhasil dibebaskan.

Pencarian pilot Susi Air kini diperluas hingga ke wilayah Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Puncak.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Total luas wilayah yang digunakan KKB menyandera pilot Susi Air mencapai 35.378 km2 atau hampir seluas wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Sebagai gambaran wilayah Jawa Tengah luasnya 34.337 km² sedangkan D.I. Yogyakarta seluas 3.186 km². Bedanya di Papua wilayahnya didominasi pegunungan dan hutan.

Kaops Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu (8/4/2023), diperluasnya jangkauan pencarian karena wilayah itu saling terhubung sehingga bila sebelumnya seputar Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya kini meluas hingga ke Yahukimo dan Puncak.

Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk melibatkan tim negosiasi yang dari tokoh masyarakat Kabupaten Nduga yang diterjunkan penjabat Bupati Nduga beberapa waktu lalu namun hingga kini belum ada titik terang.

Walaupun demikian, Polri bersama TNI akan terus berupaya menemukan dan membebaskan sandera yang berprofesi sebagai pilot Susi Air.

Pilot Susi Air Philip Mark Merthens, 37, disandera sesaat setelah pesawat yang diawakinya mendarat di lapangan terbang Paro dan kemudian dibakar.

“Egianus Kogoya bersama beberapa anggotanya sempat terdeteksi di Koyawage, Kabupaten Lanny Jaya namun saat anggota TNI-Polri tiba, pimpinan KKB beserta anggotanya sudah tidak terlihat dan diduga kembali ke Nduga,” jelas Kombes Faizal seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Faizal yang juga menjabat Direskrimum Polda Papua mengakui, salah satu alasan mengapa hingga kini aparat keamanan belum berhasil menemukan Kapten Philip adalah karena luasnya wilayah pencarian yang menyebar di empat kabupaten di Papua Pegunungan.

Luas wilayah itu mencapai 35.378 kilometer persegi sehingga membutuhkan waktu untuk mencari keberadaan pilot.

Selain itu, sosok Egianus Kogoya memiliki rekam jejak yang cukup kelam dalam hal pembunuhan sehingga harus berhati-hati mengingat sudah ancaman yang dikeluarkan pimpinan KKB tersebut.

Keselamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru yang menjadi prioritas.

“Egianus biasanya tidak cuma menggertak dan akan melakukan apa yang dikatakan sehingga kita tidak boleh gegabah,” ujar Kombes Faizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya