SOLOPOS.COM - Danis Darusman mengeluhkan pesanan Iphone 6 Plus pesanannya yang keliru (Istimewa/Twitter)

Dugaan penipuan online menjadi buah bibir di kalangan netizen.

Solopos.com, JAKARTA – Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan kasus penipuan situs penjualan online. Hal ini berdasarkan pengakuan akun Danis Darusman yang mendapatkan sabun setelah memesan Iphone 6 Plus melalui situs penjualan Lazada.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Di akun Twitternya, @danisdarusman, Danis menuliskan adanya kesalahan dalam pengiriman barang yang dipesannya di situs belanja tersebut. Awalnya, Danis berniat membeli iPhone 6 Plus. Namun alangkah kagetnya dia saat barang yang diterima merupakan sabun batangan.

“Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo,” tulis Danis, Senin (29/6/2015).

Dilansir Okezone, Rabu (1/7/2015), Danis Darusman yang memakai nama Koh Danis di akun Twitternya disebut-sebut tercatat sebagai Merchandise Manager Elevenia di bawah naungan PT XL Planet Digital Greater Jakarta Area, yang tidak lain adalah kompetitor perusahaannya.

Praktisi bisnis Rhenald Kasali berpendapat, Danis bisa terancam dipenjara lantaran sudah mencemarkan nama baik perusahaan. Dalam kasus ini, Danis bisa terkena ancaman pasal mencemarkan nama baik atau pasal perbuatan tak menyenangkan.

“Bisa (dipenjara), karena merugikan reputasi Lazada, yang kena bukan hanya orang yang buat (Danis) tapi juga yang menyebarluaskan. Jadi perusahaan bisa saja melakukan pelaporan supaya membuat masyarakat jera karena masyarakat kan harus dididik,” ungkap Rhenald, Rabu (1/7/2015).

Dia menjelaskan, fenomena black campaign memang tengah marak di Indonesia. Orang saling menjelekkan satu sama lain, lanjut Rhenald, menyebarkan fitnah yang sering kali adalah gerakan individu bukan institusi.

Masyarakat, lanjutnya, harus disadari atas kejailan seperti ini yang acap kali bisa menjadi boomerang. Pasalnya situasi seperti ini mudah dilacak.

“Polisi sangat mudah untuk mencari mereka, mengejar mereka, kalau motif mereka segera ketahuan apalagi mereka bekerja di kompetitor, ini bisa jadi dampak negatif buat si penyebar,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya