SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sydney–Sekelompok anak buah kapal (ABK) Indonesia menggelar protes atas penahanan mereka di rumah tahanan Imigrasi di Australia. Mereka membakar matras dan kertas serta naik ke atap rumah tahanan (Rutan).

Peristiwa ini teradi di Pusat Tahanan Imigrasi Darwin di Australia bagian utara pukul 4 pagi, dimulai saat dua orang naik ke pohon dan menolak turun.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Beberapa orang dari 97 ABK yang ditahan di Rutan itu turut bergabung, membakar matras dan berteriak-teriak. Para petugas lantas memanggil polisi dan petugas pemadam kebakaran. Demikian keterangan jubir Imigrasi seperti dilansir AFP, Minggu (29/8).

Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan belasan orang mengenakan penutup wajah, mencoreng-coreng wajahnya serta membawa tongkat panjang, naik ke atap bangunan dan melarang siapa pun yang naik untuk bergabung dengan mereka.

“Aksi protes telah terjadi dan sedang dilakukan penertiban di rumah tahanan untuk ABK Indonesia,” ujar jubir Imigrasi pada AFP.

“Mereka punya alasan sendiri namun mereka menyatakan kekecewaan karena ditahan,” ujarnya.

Departemen Imigrasi mengatakan, ada 97 awak Indonesia ditahan di Rutan itu dan sejumlah orang dari mereka terlibat dalam aksi protes itu.

Tidak ada pencari suaka terlibat dalam insiden ini, hanya terbatas pada awak Indonesia yang akan menghadapi tuntutan penyelundupan manusia.

Pusat tahanan bagi manusia perahu dan pencari suaka pada umumnya dipusatkan di Pulau Chrismas di Samudera Hindia. Namun peningkatan jumlah kedatangan manusia perahu memaksa pemerintah Australia membuka lagi rumah tahanan di daratan.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya