SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Belanja negara 2011 diproyeksikan mencapai Rp1.204,9 triliun. “Dalam rangka mendukung pencapaian berbagai sasaran pembangunan 2011, postur APBN 2011 disusun dengan prinsip dasar optimalisasi sumber-sumber penerimaan negara serta pelaksanaan efisiensi dan efektivitas di bidang belanja negara,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Kamis (20/5).

Belanja negara tersebut naik 7% dari tahun anggaran 2010 dan dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp840,9 triliun (69,8%) dan anggaran transfer ke daerah sebesar Rp364,1 triliun (30,2%).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Berdasar data Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, alokasi belanja pusat akan digunakan untuk mendukung 11 prioritas pembangunan, diantaranya reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan dan penanggulangan kemiskinan.

Sedangkan untuk pendapatan negara 2011 direncanakan sebesar Rp1.086,7 triliun atau naik 9,5% dari 2010. “Dengan konfigurasi kebijakan fiskal seperti di atas, defisit anggaran pada tahun 2011 diproyeksikan sebesar Rp118,3 triliun atau 1,7 persen terhadap PDB (pendapatan domestik bruto),” ujarnya.

Untuk menutup defisit tersebut, pemerintah akan mengupayakan melalui utang domestik dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai sumber pembiayaan terbesar melalui beberapa strategi. “Seperti penerapan front-loading strategy, penerbitan SBN secara reguler, diversifikasi instrumen SBN, penerapan crisis management protocol, dan pengelolahan risiko fiskal utang,” pungkasnya.

Inilah.com/isw?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya