SOLOPOS.COM - Mahasiswa angkatan 2022 Prodi DKV FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengunjungi Museum Diorama di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (20/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 74 mahasiswa angkatan 2022 Prodi DKV FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengunjungi Museum Diorama di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (20/12/2022) lalu.

Kegiatan tersebut sebagai bagian dari mata kuliah Menggambar Etnis. Selama di Museum Diorama, para mahasiswa antusias melihat tampilan koleksi museum melalui 5 sajian periode sejarah Yogyakarta.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Tidak hanya mempelajari dan merasakan pengalaman sejarah mendekati keadaan sebenarnya, mahasiswa juga mempelajari bentuk bangunan, pola corak ornamen, serta baju yang dikenakan oleh para tokoh sejarah dari masa ke masa yang semakin memperkaya pengetahuan mahasiswa.

Rombongan mahasiswa tersebut yang didampingi Kaprodi DKV ISI Surakarta, Asmoro Nurhadi Panindias, S.Sn., M.Sn serta dosen pengampu mata kuliah Menggambar Etnis, Rendya Adi Kurniawan, S.Sn., M.Sn. dan Indriati Suci Pravitasari, M.Sn.

Mereka turut menyaksikan suguhan wisata edukasi yang dibalut dengan teknologi dengan luaran berupa video dan film dalam bentuk layar LED.

Sajian tersebut juga dapat diakses menggunakan barcode scanning aplikasi Augmented Reality (AR) yang menyuguhkan sejarah Yogyakarta dalam 5 periode, dari periode Mataram hingga periode reformasi.

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, tujuan kunjungan ke Museum Diorama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta yang berlokasi di Jl.Janti, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY tersebut, untuk membangkitkan motivasi mahasiswa dalam membuat dan menghasilkan karya.

Selain itu juga untuk meningkatkan serta menunjang mata kuliah Menggambar Etnis di semester I

“Kekayaan pengetahuan mahasiswa mengenai sejarah Yogyakarta dengan segala ciri khas yang melekat tentu memberikan manfaat dan juga menambah wawasan sekaligus memperkuat fondasi pengetahuan teoretis guna mendukung keterampilan praktik di mata kuliah menggambar etnis bagi mahasiswa DKV ISI Surakarta,” ujar Asmoro Nurhadi dalam rilis yang sama.

Menurutnya, mahasiswa dalam perkuliahan tidak hanya dibekali skill teknik menggambar, namun juga perlu dibekali dengan pengetahuan umum guna mendukung dan memperkuat kemampuan menggambarnya.

Sementara Rendya Adi Kurniawan selaku salah satu dosen pengampu juga mengamini hal tersebut.

Menurutnya seorang desainer komunikasi visual, tidak hanya dituntut untuk mampu menghasilkan karya yang bagus dan enak dilihat namun juga harus berlandaskan pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, supaya karya yang dihasilkan tidak lantas bergumam sendiri.

“Pengetahuan dan wawasan yang luas dan didukung dengan skill menggambar yang mumpuni tentu dapat menjadi bekal sekaligus senjata bagi mahasiswa untuk dapat bertahan menghadapi tantangan dan perubahan zaman. hal inilah yang terus dilestarikan pada mata kuliah Menggambar Etnis di Prodi DKV ISI Surakarta,” ujar Rendya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya