SOLOPOS.COM - Mueen Al Shurafa (berdiri paling kiri) bersama rekan sejawat saat menjalani PPDS di FK UNS beberapa waktu lalu. Mueen dinyatakan meninggal setelah terkena serangan Israel di Gaza Palestina. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Mueen Al Shurafa, dokter spesialis anestesi asal Palestina yang meninggal akibat serangan bom Israel di Gaza beberapa waktu yang lalu rupanya sempat memiliki keinginan mundur dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Program Studi PPDS Anestesiologi dan Reanimasi FK Universitas Sebelas Maret (UNS) periode 2015-2019, Purwoko.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Purwoko menjelaskan Mueen adalah dokter lulusan S2 Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia kemudian mendaftar Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UNS. Purwoko masih ingat dengan jelas perangai santun Mueen.

“Beliau itu orangnya baik, santun, dan ada beberapa kalimat bahasa Indonesia yang beliau tidak tahu. Jadi dia lebih lancar berbahasa Inggris dan Arab,” jelas Purwoko, Rabu (8/11).

Dia menceritakan saat awal mengikuti pendidikan di PPDS Anestesiologi dan Reanimasi FK UNS, Mueen sering kali masih kesulitan dalam memahami bahasa Indonesia. Misal saat diajak berbicara dengan nada cepat, Mueen tak bisa sepenuhnya memahami.

Kendala bahasa itu juga membuat Mueen sempat ingin mengundurkan diri saat memasuki PPDS semester dua. Meski begitu, Mueen mendapatkan bantuan dari rekannya yang lain agar mampu memahami bahasa Indonesia.

“Saya rayu-rayu, jangan mundur. Saya bilang, tenaga kamu itu sangat dibutuhkan di negara kamu. Dan akhirnya bisa, walaupun harus lulus dengan 9 semester dan sampai terakhir kariernya juga sangat lancar,” bebernya.

Perjuangan Mueen membuahkan hasil. Tekadnya juga sangatlah kuat semata-mata membantu warga Gaza dengan bidang ilmu keahliannya. Akhirnya setelah lulus, Mueen bergegas pulang ke Gaza.

Ajal menimpa Mueen Al Shurafa akibat tempat tinggalnya terkena serangan bom Israel. Namun, keluarganya selamat dan kini mengungsi di Rafah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya