SOLOPOS.COM - Markas GMBI di Bogor, dibakar massa diduga anggota ormas (JIBI/Okezone/Putra R)

MUI Bogor menanggapi kericuhan yang menyeret nama FPI.

Solopos.com, BOGOR — Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Kampung Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat rusak dilempar orang tak dikenal. Terkait perusakan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Ketua MUI Kabupaten Bogor Ahmad Mukri berharap agar para tokoh ulama dan organisasi masyarakat di Kabupaten Bogor untuk tidak memprovokasi atau memperkeruh suasana.

“Ya kami harap tokoh-tokoh ulama tidak memberikan khutbah pada Salat Jumat ini yang memperkeruh suasana. Berikan khutbah yang sejuk untuk memediasi kedua belah pihak,” tutur Ahmad dikutip Solopos.com dari Okezone, Jumat (13/1/2017) siang.

Ia pun menyerahkan semua kasus ini kepada pihak kepolisian, karena bagaimana pun tindak pengerusakan tidak dibenarkan oleh syariah Islam apalagi hukum di Indonesia.

“Kita biarkan polisi yang memproses secara keadilan. Terpenting saat ini jangan ada yang memprovokasi atau cepat terprovikasi terkait masalah ini,” tutupnya.

Rencananya, kedua kubu baik dari FPI Bogor maupun GMBI bersama pihak-pihak terkait lainnya akan melakukan mediasi di Mapolres Bogor, Jawa Barat sore nanti.

Polda Jabar menjelaskan perihal kerusuhan di markas GMBI Bogor. “Sekitar Pukul 01.30 WIB, bertempat di rumah kontrakan Sekretariat LSM GMBI Distrik Ciamis Jl Oto Iskandar Dinata, telah terjadi pelemparan terhadap sekretariat LSM GMBI Distrik Ciamis oleh sekelompok org yang tidak dikenal,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus seperti dikutip Solopos.com dari Liputan6.com, Jumat (13/1/2017).

Akibat penyerangan tersebut, satu rumah dan sekretariat GMBI terbakar.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto menjelaskan berdasarkan keterangan saksi yang dimintai penyidik di TKP, pelaku berjumlah sekira 150 orang. “Dari 150 orang sudah diamankan 20 orang [anggota FPI] dan sekarang sedang dalam pemeriksaan di Polres Bogor Kabupaten,” kata Rikwanto di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Berdasarkan keterangan saksi, kelompok yang menyerang markas GMBI tersebut diduga kelompok Front Pembela Islam (FPI) Bogor.

Pembakaran markas GMBI ini diduga dipicu kabar adanya penusukan anggota FPI saat berada di dekat Mapolda Jabar.

Terkait insiden ini, pihak FPI membenarkan adanya penusukan terhadap laskarnya. Ada 5 anggota FPI yang disebut terluka.

“Ada memang [yang ditusuk], jadi korbannya begini, karena ini memang sudah massa gitu kan laskar kami yang korban juga sudah ada 5. Mobil kami yang dirusak juga ada, motor-motor kami juga,” kata Panglima FPI Maman Suryadi seperti dilansir Detik, Jumat (13/1/2017).

Namun FPI meminta agar ormasnya tidak dikaitkan dengan isu anarkis. FPI mendesak kepolisian mengusut para pelaku yang diduga melakukan kekerasan terhadap anggotanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya