SOLOPOS.COM - Aparat Polresta Depok memeriksa barang bawaan seorang pengendara sepeda motor saat melakukan razia dalam rangka operasi Cipta Kondisi di Jl. Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015) dini hari. Razia yang dilakukan serentak di empat titik wilayah rawan kejahatan tersebut guna mengantisipasi maraknya aksi begal serta penyalahgunaan bahan peledak yang beberapa waktu lalu meneror pusat belanja di Kota Depok. (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Begal motor meresahkan masyarakat. Pengamat menilai tak ada kaitan antara begal motor dengan teroris.

Solopos.com, JAKARTA – Aksi begal di jalanan meresahkan masyarakat. Fenomena begal ditambah temuan dugaan bom di ITC Depok beberapa waktu lalu seakan mengasumsikan adanya keterlibatan kelompok teroris. Namun asumsi itu dibantah oleh pengamat.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia Al Chaidar, menilai kelompok begal dengan kelompok teroris dalam melakukan aksinya berbeda, kalau begal hanya mengambil motor sedangkan teroris menembak polisi.

“Dulu ada juga begal menembak polisi kemudian mengambil motor. Itu beda, begal ambil motor dan teroris tembak polisi,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (1/3/2/2015).

Pengecualian untuk daerah Poso, menurut dia di Poso kelompok teroris biasa mengambil motor untuk menunjang keperluan transportasi di hutan-hutan.

Berdasarkan catatannya, teroris menghindari untuk mengambil motor. Hal itu lantaran mereka pernah mendapat pelajaran yaitu saat mengambil mobil ternyata ada GPS yang melacak keberadaannya.

Kemungkinan, menurut Chaidar, teroris khawatir pula ketika mengambil motor akan terjadi hal yang sama.

Dia menambahkan teroris melakukan pencurian jika mereka hendak melakukan sebuah serangan ke tempat tertentu. Pencurian dilakukan untuk membiayai serangan tersebut. Namun hingga saat ini, Chairil tidak melihat adanya indikasi rencana serangan teroris.

“Teroris biasanya mencari target yang mudah dan tidak mencari target yang susah karena bakal lebih cepat ketahuan,” kata dia.

Terkait temuan duggan bom di ITC Depok, dia mengatakan pihak kepolisian harus serius menangani mengingat adanya kandungan bahan klorin yang menciptakan gas beracun.

“Tapi untuk sekarang, tak ada kaitan kelompok begal dengan kelompok teroris,” beber Chaidar.

Diwartakan sebelumnya, selama sepekan terakhir telah terjadi sejumlah aksi pembegalan seperti di Pondok Aren, Tangerang Selatan yang menyebabkan begal tewas dibakar warga dan Minggu dinihari (1/3/2015) seorang diduga begal berhasil ditangkap serta nyaris dibakar warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya