SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengenakan jersey Persis saat berkantor pada Kamis (30/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah meminta izin petinggi PDIP saat menyatakan sikap terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia yang salah satunya digelar di Stadion Manahan.

Sikap Gibran itu akhirnya berbeda dengan pernyataan resmi PDIP yang menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Sikap Gibran selaras dengan sang ayah, Presiden Jokowi yang terus berusaha agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia sebelum akhirnya dibatalkan oleh FIFA, beberapa pekan lalu.

“Ya saya sudah izin ke Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) juga Pak Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto). Bukan (menentang PDIP), pernyataan saya ini sebagai tuan rumah (Piala Dunia U-20) yang sudah menyiapkan bertahun-tahun,” ujar dalam wawancara dengan Rosi yang disiarkan kanal Youtube Kompas TV, Kamis (13/4/2023).

Gibran membantah apa yang dilakukannya itu melawan kebijakan dari partai tempatnya bernaung, PDIP.

Ia menyebut sikapnya itu murni sebagai kepala daerah yang diamanahi menggelar kegiatan sebesar Piala Dunia U-20.

Apalagi, dirinya juga sudah menyiapkan dan membenahi Stadion Manahan sejak beberapa tahun lalu agar layak menggelar pertandingan selevel Piala Dunia.

“Yang tanda tangan (kesanggupan menggelar Piala Dunia) kan sebenarnya bukan saya, wali kota sebelumnya (F.X. Hadi Rudyatmo). Tapi saya penerusnya, ini kan soal komitmen. Tapi ya sudah, tidak usah dibahas lagi wong sudah batal kan. Yang penting ke depannya. Kami sudah izin Pak Gubernur untuk menggelar acara-acara berikutnya. Eman-eman Stadion Manahan sudah bagus kalau tidak dimanfaatkan,” ujar Gibran.

Sebagai Wali Kota, menurut GIbran, yang dia pikirkan adalah ekonomi warga Solo yang sedang bangkit dari pandemi Covid-19.

Karenanya, ia menyiapkan agenda besar sebagai pengganti batalnya Piala Dunia U-20 di Stadion Manahan.

Agenda besar pengganti Piala Dunia U-20 itu untuk mengobati kekecewaan publik Kota Solo sekaligus menggerakkan ekonomi warga lokal.

“Saya sudah sowan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), izin saya akan bikin acara sebagai penggantinya (Piala Dunia), biar ekonomi warga bergerak,” ujar Gibran.

Usulkan di Solo

Gibran pantas kecewa. Pada Januari 2023 lalu, putra sulung Presiden Jokowi itu sempat mengusulkan ke Menpora agar pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 digelar di Solo.

Dia mengatakan Stadion Manahan sudah berpengalaman menjadi tuan rumah internasional seperti ASEAN Paralympic Games (APG).

Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan Gibran berharap pembukaan dan final Piala Dunia U-20 2023 bisa digelar di Stadion Manahan Solo.

“Kami sudah berpengalaman menjadi tuan rumah APG. Dari volunter semua support kami, ini event yang lebih besar tamunya lebih banyak, dan negara berpartisipasi lebih banyak Piala Dunia U-20,” kata Gibran di Balai Kota, Kamis (26/1/2023).

Gibran meyakini dengan pembukaan dan final Piala Dunia U-20 di adakan di Stadion Manahan Solo akan semakin meriah.

Terlebih Solo punya banyak suporter yang pastinya akan turut serta memeriahkan Piala Dunia U-20 di Stadion Manahan Solo.

“Kita bisa menjadi tuan rumah baik. Teman-teman suporter Pasoepati, Surakartans, dan Garis Keras tertib semua jika nonton di Stadion Manahan,” kata dia kala itu.

Ia menambah suporter Persis Solo pada putaran kedua ini dilarang menonton di Stadion Manahan Solo. Dengan Piala Dunia U-20 di Solo diharapkan suporter bisa menyaksikan di Stadion Manahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya