SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Beban listrik selama momentum bulan Puasa dan Lebaran di Area Soloraya diperkirakan tembus lebih dari 510 MW. Angka prediksi itu meningkat 10% dari rata-rata beban listrik yang berlaku saat ini, yakni 470 MW di beban puncak.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Suharmanto, saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/5/2012) menjelaskan prediksi tersebut merujuk pada lonjakan konsumsi listrik akibat meningkatnya aktivitas masyarakat selama momentum itu.

Untuk saat ini, lonjakan konsumsi telah terasa khususnya kalangan pelanggan bisnis. Menurut Suharmanto, pelanggan bisnis, seperti outlet fashion, hypermarket, supermarket dan mal-mal mulai melakukan aktivitas tambahan untuk menyiapkan kebutuhan Puasa dan Lebaran.

Supermarket dan hypermarket misalnya mulai menambah stok untuk dijual memasuki bulan Puasa. “Saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai persiapan. Kalau terlalu dekat nanti mepet. Jadi wajar jika ada lonjakan saat ini,” ungkap dia.

Berdasarkan data pihaknya, beban listrik yang digunakan masyarakat Soloraya mulai mengalami lonjakan akhir Mei. Ditandai dengan beban listrik yang melebihi rata-rata harian. Seperti yang terjadi Sabtu (26/5/2012) lalu, di mana beban puncak listrik di malam hari mencapai 495 MW.

Lonjakan beban tersebut disumbang sebagian besar oleh pelanggan bisnis yang kontribusinya mencapai 20% dari total pelanggan. Lonjakan beban listrik juga disumbang dari dimulainya proyek sejumlah investasi baru, seperti investasi hotel, rumah sakit, dan mal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya