SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, SEMARANG — Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan (Kemenkeu) gencar menyosialisasikan peminat beasiswa presiden di daerah untuk mengoptimalkan dana abadi pendidikan Rp15,6 triliun.

Marketing Communications LPDP Kemenkeu, Berliana Abidah Oktaviani, menguraikan pihaknya mengelola dana abadi pendidikan bersumber dari kelebihan APBN 2010 – 2013 Rp15,6 triliun diantaranya untuk beasiswa dan riset.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Dari kelebihan dana abadi tersebut diinvestasikan dan hasilnya dimanfaatkan untuk program beasiswa. Standar anggaran per tahun Rp500 juta tetapi realisasinya menyesuaikan kebutuhan,” jelasnya, kepada Bisnis.com, Kamis (7/8/2014).

LPDP memiliki 5 program beasiswa meliputi 4 beasiswa reguler berupa magister dan doktor, tesis dan desertasi, afirmasi, dan spesialis kedokteran, serta satu beasiswa premium the Indonesian Presidential Scholarship/program beasiswa presiden RI (PBRI).

Beasiswa presiden itu saat ini masuk tahun pertama yang menyasar 150 peserta terdiri 100 orang sipil dan 50 orang kalangan TNI/Polri dengan pendaftaran gelombang kedua ditutup 17 Agustus.

Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan LPDP, Diki Candra Setiawan,  mengatakan PBRI salah satu bagian pengembangan SDM yang masuk dalam prioritas pembangunan menurut MP3EI.

“Pengembangan SDM melalui PBRI mencakup 8 program utama meliputi pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telematika, dan pengembangan kawasan strategis,” ujarnya.

Sebagai dukungan program, LPDP Kemenkeu mengelola beasiswa bersama Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama dengan memastikan 50 perguruan tinggi terbaik di dunia sebagai rujukan penerima beasiswa.

Pembantu Staf Khusus Presiden Bidang Informasi, Aditya Wira Respati, memastikan PBRI akan terus dilanjutkan jika presiden berganti menyesuaikan pemerintahan baru dan mengoptimalkan dana abadi pendidikan.

“Pada intinya, ini kesempatan negara memanggil untuk berkarya, bedanya program ini menekankan leadership untuk menciptakan pemimpin dengan wawasan kebangsaan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya